Program gratispol atau pendidikan gratis siap dijalankan tahun ini. Program ini bakal disalurkan dalam bentuk beasiswa.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Realisasi program pendidikan gratis jenjang S1 hingg S3 besutan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud dan Seno Aji, akan segera diluncurkan tahun ini. Saat ini, Pemprov Kaltim telah menetapkan mekanisme pelaksanaannya.
Adapun program gratispol atau pendidikan gratis akan disalurkan dalam bentuk beasiswa. Untuk 2025, anggaran yang dialokasikan diperkirakan mencapai Rp778,9 miliar, dan akan meningkat hingga Rp3,3 triliun pada tahun 2030.
Anggota Tim Transisi, Bohari Yusuf menyampaikan, program beasiswa yang diberikan mencakup pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) atau Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) dengan jumlah maksimal yang sudah ditetapkan.
Untuk Diploma dan S1 (kecuali Kedokteran dan Farmasi) per semester Rp5.000.000, kemudian Rp7.500.000 per semester untuk Program Studi Farmasi dan Profesi Apoteker.
Sementara untuk Program Studi Kedokteran maksimal UKT sebesar Rp15.000.000 per semester. Kemudian untuk jenjang S2 sebesar Rp10.000.000 per semester.
“Jenjang S3 sebesar Rp15.000.000 per semester dan jenjang Spesialis-1 Rp17.500.000 per semester,” terangnya, Senin (24/2/2025).
Dia menegaskan, perguruan tinggi yang menerima program ini harus menjaga stabilitas UKT dan tidak menaikkannya secara sepihak. Jika ditemukan kenaikan yang tidak wajar, program beasiswa bisa dievaluasi kembali.
Adapun beasiswa diberikan setiap semester hingga mahasiswa lulus atau mencapai batas semester tertentu. Seperti, untuk jenjang D1 hanya untuk 2 semester.
“Jenjang D3, profesi, dan S2 diberikan maksimal 4 semester, S3, dan S-1 6 semester, D4 dan S1 8 semester,” jelasnya.
Beasiswa Gratispol Bakal Jaring 15.300 Mahasiswa
Buhari mengingatkan, penerima beasiswa diwajibkan untuk melaporkan kemajuan studinya secara berkala kepada pengelola beasiswa. Jika mahasiswa tidak melaporkan perkembangan akademiknya, maka dianggap mengundurkan diri dari program ini.
Sementara untuk mahasiswa baru, juga memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan beasiswa, tergantung pada kondisi keuangan daerah.
“Kuota mahasiswa baru yang akan diterima harus disampaikan oleh setiap program studi kepada pengelola beasiswa sebelum semester ganjil dimulai. Mahasiswa yang memiliki SKTM (surat keterangan tidak mampu) akan diprioritaskan dalam seleksi penerimaan,” sebutnya.
Diperkirakan jumlah penerima beasiswa mencapai 14.687 mahasiswa untuk jenjang Diploma dan S1, serta 613 mahasiswa untuk jenjang profesi dan S2. Dengan total mencapai 15.300 mahasiswa. Selain itu, sekitar 10 persen sampai 20 persen mahasiswa di program studi dengan akreditasi Baik Sekali/B juga akan menerima beasiswa.
“Pemprov Kaltim akan melakukan seleksi penerimaan beasiswa secara terbuka dan transparan melalui sistem aplikasi yang telah disiapkan,” imbuhnya. (*)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Devi Nila Sari