Proyek Rel Kereta Api Samarinda Ditargetkan Tuntas 2030

Devi Nila Sari
2 Views
Dishub Samarinda gelar rapat pemaparan dokumen pra studi kelayakan jaringan jalur rel kereta api dalam Kota Samarinda. (Yasinta Erikania Daniartie/Akurasi.id)

Proyek rel kereta api Samarinda ditarget tuntas pada 2030 mendatang. Untuk saat ini, progres sudah melewati pra studi kelayakan, dan kajian akan berlanjut tahun depan.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Dengan telah dipaparkannya dokumen pra studi kelayakan atau pra feasibility study (pra FS) pembangunan jaringan jalur rel kereta api dalam kota. Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda bakal melanjutkan proyek ini pada penyusunan studi kelayakan atau feasibility study (FS) tahun depan.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda Hotmarulitua Manalu, di Hotel Fugo, Senin (18/12/2023). Kendati demikian, ia mengatakan, pembangunan rel kereta api dalam kota memerlukan kajian lebih lanjut.

Sebab, pertimbangan finansial menunjukkan ketidaklayakan dari konsultan. Namun, dari aspek ekonomi tetap dianggap layak.

“Sehingga, proses akan berlanjut dengan tahapan setelah pra studi. Melibatkan FS, survey investigasi desain (SID), dokumen AMDAL, dan DED,” tuturnya.

Banyak Faktor jadi Pertimbangan, Dishub Bakal Lakukan Kajian Lanjut

Ketika disinggung mengenai berapa anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan rel kereta api dalam kota. Manalu menyebut, hal itu belum diketahui pasti.

Pasalnya, akan dilihat lagi lebih mendetail pada fase studi kelayakan yang akan dikerjakan selama sekitar delapan bulan pada 2024 mendatang. Dengan dana sekira Rp1,5 miliar.

Namun, ia memastikan, pada FS berikutnya juga akan dikaji mengenai beberapa hal yang bisa menarik minat penumpang. Salah satu strategi yang ditawarkan adalah membuat kereta api menjadi salah satu alternatif wisata. Sementara itu, untuk operator kemungkinannya akan ditawarkan kepada PT KAI.

“Tapi kan tidak selamanya kita subsidi pemerintah. Makanya, selain itu kita tawarkan ke KPBU (kerja sama pemerintah dan badan usaha, red),” tambahnya.

Sehingga, pihaknya juga turut mencari strategi untuk menarik perhatian KPBU agar tertarik dengan program kereta api yang kini tengah dikerjakan dishub.

“Kalau untuk proyek ini diestimasi bisa beroperasi pada tahun 2030 atau 2031,” ujarnya.

Sementara itu, Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dishub Samarinda Didi Zulyani mengungkapkan, meskipun saat ini pihaknya sudah menentukan suatu alternatif. Namun, tidak menutup kemungkinan adanya alternatif lain di masa depan.

“Nanti pas FS bisa diketahui mana jenis kereta dan jalur yang lebih layak. Nanti akan direkomendasikan lebih detail,” ungkapnya.

Selain itu, Didi Zulyani juga menyadari pentingnya memperhitungkan faktor-faktor lingkungan. Seperti risiko banjir, dan dampak pada pemukiman sekitar. Karena ini merupakan proyek jangka panjang, jadi semua aspek harus difikirkan dengan matang.

“Proses ini memerlukan kajian yang mendalam. Agar dapat memberikan solusi transportasi yang optimal dan berkelanjutan untuk masyarakat Samarinda,” pungkasnya. (*)

Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Devi Nila Sari

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *