Awal tahun identik dengan resolusi sebagai langkah menuju hidup lebih baik. Simak kisah inspiratif tentang harapan dan perjuangan mewujudkan resolusi tahun baru.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Awal tahun seringkali identik dengan resolusi. Banyak orang menyusun daftar resolusi sebagai langkah awal menyambut tahun baru. Hal ini dianggap sebagai cara untuk memotivasi diri dalam menggapai kehidupan yang lebih baik.
Ada berbagai jenis resolusi yang biasanya dirancang masyarakat Indonesia. Resolusi tersebut umumnya mencakup kesehatan, karier, atau percintaan, tergantung kebutuhan dan prioritas masing-masing individu.
Laras (27), misalnya, mengaku selalu membuat resolusi setiap awal tahun.
“Saya memiliki beberapa harapan untuk tahun baru dan berharap semuanya dapat terwujud. Salah satunya adalah umrah bersama keluarga dan memiliki hunian sederhana agar bisa tinggal bersama peliharaan saya,” ujar Laras kepada wartawan Akurasi.id di Samarinda, Senin (1/1/2025).
Menurut Laras, resolusi tersebut sudah menjadi rutinitas tahunan. Sebagai seorang Muslim, ia memandang umrah sebagai sebuah titik balik dalam hidupnya.
“Umrah itu seperti magnet untuk meningkatkan ibadah, mendapatkan jodoh, memperbaiki ekonomi, serta meningkatkan derajat kehidupan. Sedangkan hunian, saya sudah beberapa bulan berpisah dengan kucing saya. Jadi, saya ingin memiliki tempat tinggal agar kami bisa bersama lagi,” jelasnya.
Saat ini, Laras bekerja sebagai karyawan swasta. Untuk mewujudkan resolusinya, ia berusaha menambah penghasilan melalui pekerjaan paruh waktu, investasi, dan peluang lain.
Menengok ke belakang, beberapa resolusi yang ia buat sebelumnya sudah tercapai. Salah satunya adalah mendapatkan pekerjaan yang ia nikmati.
“Saya sangat bersyukur untuk hal itu. Pekerjaan ini memungkinkan saya terus belajar dan bertemu dengan banyak relasi baru,” tambahnya.
Bagi Laras, resolusi adalah sebuah keputusan penting dalam hidup. Namun, ia tidak ingin terlalu memaksakan kapan resolusi tersebut harus tercapai.
“Jangan memaksa semesta atau Allah untuk menentukan waktunya. Karena sebaik-baiknya rencana, hanya Allah yang tahu kapan itu akan terjadi,” ujarnya.
Sementara itu, Nurma (27) memiliki pandangan serupa. Ia menganggap membuat resolusi di awal tahun penting sebagai panduan dalam mencapai tujuan.
“Namun, tahun ini saya tidak membuat resolusi yang terlalu muluk. Yang utama adalah sehat lahir dan batin,” katanya.
Bagi Nurma, keuangan tidak selalu menjadi prioritas utama dalam resolusi. Ia percaya bahwa uang tidak akan berarti apa-apa jika hati dan pikiran tidak tenang.
Beberapa tahun sebelumnya, ia mengaku sering lupa dengan resolusi yang telah dibuat akibat kesibukan sehari-hari.
“Harapan saya sederhana, semoga selalu diberi ketenangan hati dan pikiran, sehat lahir batin, dan bisa menikah tahun ini,” pungkasnya. (*)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id