Kekurangan guru di Kaltim diprediksi akan mencapai 40 persen lantaran tenaga pendidik akan memasuki masa pensiun. Oleh sebab itu, Disdikbud Kaltim mengupayakan solusi melalui BKD.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim terus berupaya untuk mengatasi kekurangan guru dan tenaga pengajar. Agar menghindari terjadinya kesenjangan pada dunia pendidikan di Kaltim.
Kepala Disdikbud Kaltim Muhammad Kurniawan mengatakan kekurangan guru di Kaltim tetap menjadi prioritas utama. Namun pihaknya tetap akan berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk menyampaikan ke kementerian pusat terkait kekurangan tenaga pendidik tersebut.
“Tetap kita bedah bersama BKD untuk menyampaikan ke kementerian maupun BK mengenai kekurangan guru kita,” ucapnya.
Disdikbud Kaltim pun sedang melakukan proses pemetaan untuk penyebaran guru dan tenaga pendidik secara merata. Proses pemetaan guru di Kaltim akan menunjang proses belajar mengajar agar lebih efisien dan efektif. Khususnya dalam pelaksanaan pemerataan mutu pendidikan dan pendataan serta analisis kebutuhan guru di Kaltim.
“Nah dari itu nanti dipetakan. Maksudnya bagaimana pengisiannya. Saat ini, menyesuaikan dengan kemampuan kita. Karena dana terbatas dan nanti kami beri dengan gaji” ujarnya.
Sekira 40 Persen Guru dan Tenaga Pendidik Kaltim Bakal Memasuki Masa Pensiun
Berdasarkan data yang dihimpun oleh media akurasi.id, guru dan tenaga pendidik di Provinsi Kaltim akan mengalami masa pensiun sekira 30 hingga 40 persen dari total guru yang ada saat ini. Sehingga akan banyak sekolah di Provinsi Kaltim menghadapi persoalan kekurangan guru dalam beberapa tahun ke depan.
Sementara itu, Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud) bahwa jumlah guru di Indonesia pada tahun ajaran 2022/2023 sebanyak 3,37 juta. Pemerintah memprediksi Indonesia akan mengalami krisis guru mencapai 1,3 juta hingga tahun 2024. (adv/disdikbudkaltim/zul/uci)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Suci Surya Dewi