SMAN 2 Samarinda menggelar In House Training guna optimalisasi IKM. Dimana kegiatan itu membahas persiapan dan evaluasi IKM pada tahun ajaran sebelumnya.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – SMAN 2 Samarinda menggelar kegiatan In House Training sebagai bentuk mengoptimalkan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), di SMAN 2 Samarinda, pada Senin (14/8/2023).
Kegiatan tersebut digelar selama tiga hari yang dimulai hari ini, yakni 14-16 Agustus 2023. Tentunya dihadiri seluruh tenaga pendidik SMAN 2 Samarinda. Dimana mereka membahas terkait persiapan pelaksanaan IKM tahun ajaran 2023/2024. Serta evaluasi pelaksanaan IKM tahun ajaran sebelumnya.
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim Muhammad Jasniasyah mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya pengembangan kompetensi.
“Karena memang menjadi bagian dari seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagaimana diatur dalam Undang-undang (UU) Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN,” ucap Jasniansyah kepada Akurasi.id, Senin (14/8/2023).
Kemudian Jasniansyah menjabarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 10 Tahun 2018 tentang Pengembangan Kompetensi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
“Output yang dihasilkan pada kegiatan tersebut bagaimana guru-guru SMAN 2 Samarinda secara internal untuk mengimplementasikan Kurikum Merdeka,” terangnya.
Dia berharap dengan terlaksananya kegiatan tersebut, dapat menghasilkan tenaga pendidik yang memiliki kompetensi.
“Harapannya SMAN 2 Samarinda lebih berkembang, menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki daya saing,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala SMAN 2 Samarinda Agus Gazali menuturkan, In house training ini sebenarnya untuk penguatan melaksanakan IKM. Serta mengevaluasi apa yang menjadi masalah dan kendala yang dihadapi tahun sebelumnya.
“Jadi sekolah kami sudah melaksanakan satu tahun. Di sini nanti akan ada diskusi yang berkaitan dengan pelaksanaan Kurikulum Merdeka tahun sebelumnya,” terangnya.
Disinggung terkait kendala yang dihadapi saat pertama kali melaksanakan IKM ini, Agus Gazali menyebut tidak ada kendala yang begitu berarti selama pihaknya menjalankan IKM.
“Sebenarnya menyamakan persepsi aja. Bagaimana kita menjalankan Kurikulum Merdeka ini dan hanya perlu penyesuaian. Karena dalam tahap transisi dari kurikulum lama dan kurikulum baru ini,” sebutnya.
Dia berharap, seluruh peserta yang hadir dapat memahami dengan baik untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka kedepannya.
“Siswanya juga dapat memahami lebih cepat apa yang disampaikan oleh guru-gurunya,” harapnya. (adv/disdikbudkaltim/zul/uci)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Suci Surya Dewi