Daerah Harus Buat IPRO, DPMPTSP Kaltim Sebut untuk Memudahkan Investor

Suci Surya
7 Views
Kabid Perencanaan, Pengembangan Iklim, dan Penanaman Modal DPMPTSP Kaltim Riawati. (Dok. Humas Pemprov Kaltim)

DPMPTSP Kaltim minta setiap daerah harus buat IPRO. Pihaknya akan memberikan bantuan kepada setiap daerah dalam pembuatan dokumen tersebut untuk memudahkan investasi.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Untuk menawarkan potensi investasi ke berbagai daerah, salah satu alat yang dapat membantu itu adalah dokumen Investment Project Ready to Offer atau yang lebih dikenal dengan IPRO.

Sebelum menetapkan sasaran investor yang akan digaet, sebuah pemerintahan daerah harus terlebih dahulu memastikan bahwa proyek yang ditawarkan sudah clean and clear. Lalu sebuah proyek investasi yang dapat dipastikan minim permasalahan sehingga bankable. Proyek seperti inilah yang disebut dengan IPRO.

Pasalnya, dengan adanya dokumen tersebut dapat memudahkan para investor dalam melihat potensi investasi di daerah itu. Di dalam IPRO juga menyajikan terkait nilai investasi, analisis pasar, estimasi keuntungan, dan analisis risiko.

Kepala Bidang (Kabid) Perencanaan, Pengembangan Iklim, dan Penanaman Modal DPMPTSP Kaltim Riawati mengatakan setiap daerah yang mempunyai potensi investasi agar membuat IPRO.

“Untuk menawarkan produk, kami kan harus punya dokumennya lengkap. Kalau belum ada kajiannya, lantas bagaimana cara kami menawarkan?” bebernya ketika diwawancarai Akurasi.id, di Kantor DPMPTSP Kaltim, belum lama ini.

Sebab, kata Ria, investor pasti akan bertanya terkait jumlah biayanya. Sebab mereka akan mulai menanamkan investasi, mendapat penjelasan teknisnya, dan lain sebagainya.

Bahkan, DPMPTSP Kaltim pun turut memberikan bantuan kepada setiap daerah dalam pembuatan IPRO. Karena masih ada beberapa kabupaten maupun kota yang belum memiliki kajian terkait potensi investasi yang mereka punya.

Ditambah dengan hadirnya Ibu Kota Negara (IKN) di Kaltim misalnya. Hal itu pun menjadi momentum yang tidak boleh disia-siakan. Sebagai daerah penyangga, ada banyak calon investor yang mulai melirik Benua Etam -sebutan Kaltim-.

Ria pun mengimbau kepada daerah yang jauh dari daerah penyangga agar tidak tertinggal, seperti di Kutai Barat (Kubar) dan Mahakam Ulu (Mahulu) misalnya.

“Ini menjadi langkah kami untuk merayakan investasi di setiap kabupaten maupun kota yang berada di Kaltim,” tutupnya. (adv/dpmptspkaltim/yed/uci)

Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Suci Surya Dewi

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *