Menurut Puji Setyowati, dalam upaya pelestarian kesenian di Kaltim. Pengadaan fasilitas untuk mewadahi aktivitas seni dan sosialisasi kesenian adalah hal yang penting.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Seiring perkembangan teknologi dan semakin beragamnya keberagaman yang masuk ke Indonesia, termasuk Kaltim. Para pelaku kesenian dan kesenian itu sendiri mau tidak mau harus menjaga eksistensinya.
Apalagi di tengah gempuran kebudayaan dari luar yang lebih disenangi oleh kalangan muda, seperti K-pop atau J-pop. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya untuk pelestarian kesenian dan kebudayaan Tanah Benua Etam, sebutan lain Kaltim.
Menurut Wakil ketua komisi IV DPRD Kaltim Puji Setyowati, untuk menjaga kelestarian kesenian daerah. Pengadaan fasilitas untuk mewadahi aktivitas seni di masyarakat, serta sosialisasi kesenian yang ada di Kaltim merupakan hal yang penting.
Apalagi kesenian asli dari Kaltim memiliki daya tarik yang sangat unik. Utamanya mengenai pakaian tradisional yang digunakan para penari tradisional. Maka dari itu, jika diberi perhatian khusus dan dikembangkan, tentunya akan banyak menarik masyarakat khususnya luar daerah untuk berkunjung.
“Harusnya bisa ditonjolkan sebagai unggulan pariwisata. Seperti tarian dayak, pesisir, kraton di Kutai Kartanegara,” kata dia saat diwawancarai wartawan Akurasi.id, Rabu (18/10/2023).
Jadi Peluang Tambahan PAD, Puji Harap Instansi Terkait Lebih Hidupkan Kesenian Daerah
Kendati demikian, menurutnya, upaya dalam mendukung aktivitas masyarakat Kaltim, untuk menggiati seni masih belum maksimal. Baik dari segi sosialisasi jenis kesenian di Kaltim maupun wadah yang disediakan untuk masyarakat. Khususnya generasi muda untuk melestarikan kesenian.
“Sebenarnya, ada bangunan yang sudah cukup baik sebagai tempat anak-anak atau masyarakat untuk latihan. Tapi kalau dibandingkan dengan pulau Jawa, masih jauh ketinggalan,” tuturnya.
Ia pun berharap pihak terkait seperti Dewan Kesenian, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim. Termasuk, pemangku kebijakan terkait lainnya lebih bekerjasama. Dalam memberikan wadah bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas kesenian.
Keberadaan IKN pun disebut bisa menjadi potensi. Sebab, sejak peresmian pembangunan IKN di Kaltim, semakin banyak masyarakat di luar daerah, bahkan mancanegara berkunjung ke Samarinda.
Kemudian, singgah ke Desa Pampang demi melihat pertunjukan seni. Sayangnya, di sana tidak selalu ada petunjukan seni setiap harinya.
Padahal, jika banyak tempat pariwisata yang menarik masyarakat luar untuk berkunjung. Tentunya akan sangat menguntungkan, khususnya untuk meningkatkan perekonomian daerah.
“Ini juga akan berkontribusi besar terhadap peningkatan penghasilan asli daerah (PAD),” pungkasnya. (adv/dprdkaltim/nur)
Penulis: Nuraini
Editor: Devi Nila Sari