Penantian warga Desa Sangkima dan Teluk Sangkima untuk menikmati layanan air bersih bakal segera terwujud. Setelah dilaksanankannya pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sangkima. Bupati Kutim berharap dengan adanya proyek itu bisa memberi dampak positif bagi warga sekitar.
Kaltim.akurasi.id, Sangatta – Setelah sekian lama menanti, masyarakat Desa Sangkima dan Teluk Sangkima tak lama lagi bisa menikmati layanan air bersih. Pasalnya, pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sangkima, Desa Sangkima, Kecamatan Sangatta Selatan sudah dilaksanankan.
Peletakan batu pertama dilakukan langsung Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman beberapa waktu lalu. Dalam kegiatan seremonial itu, turut hadir Direktur Utama Perumdam TTB Kutim Suparjan, Camat Sangatta Selatan Abbas, Kades Sangkima, Field Manajer Pertamina EP 5 Abdurrahman Marbuana, serta tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Ardiansyah mengatakan, Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) yang dibangun ini merupakan salah satu kegiatan tahun jamak Pemkab Kutim. Diharapkan, dengan adanya pembangunan proyek ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat yang sangat butuh air bersih.
“Alhamdulillah dua desa di Kecamatan Sangatta Selatan, yakni Teluk Singkama dan Sangkima bisa segera menikmati air bersih PDAM,” katanya, beberapa waktu lalu.
Pun ia menyampaikan terima kasih kepada pihak Pertamina yang mengizinkan jaringan pipa melintas di area kerjanya. “Terima kasih pertamina yang mengizinkan berdampingannya pipa intake Perumdam dengan pipa Pertamina di sumber air baku,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas PUPR Kutim Joni Setia Abdi mengatakan, proyek pembangunan IPA merupakan salah satu paket kegiatan multiyears. Dengan waktu pelaksanaan selama dua tahun (2023-2024).
“Pembangunan IPA dengan kapasitas 10 liter/detik ini dilengkapi dengan infrastruktur pendukung yaitu reservoir, pompa distribusi, intake, dan jaringan pipa. Sumber anggarannya berasal dari APBD Kutim,” tuturnya.
“Dalam pembangunan infrastruktur air minum Kecamatan Sangatta Selatan ini, masih terdapat kekurangan jaringan air menuju airport, Teluk Lombok dan sekitar Teluk Kaba,” sambungnya. (*)
Penulis: Pewarta
Editor: Redaksi Akurasi.id