
Menurut Deni Hakim Anwar, seluruh pihak harus perkuat sinergi guna pencegahan kekerasan seksual pada anak. Tidak hanya orang tua dan sekolah. Termasuk, OPD teknis.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Seiring kian maraknyaa kasus kekerasan seksual pada anak. Deni Hakim Anwar, Sekertaris Komisi IV DPRD Samarinda menghimbau, agar peran pengawasan tidak hanya diambil oleh orang tua atau sekolah. Namun, termasuk organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Ia pun menginginkan, agar OPD memperkuat sinergi dalam menekan maraknya kasus pelecehan seksual pada anak. Dengan harapan, dengan pengawasan bersama dapat menekan kasus kekerasan seksual pada anak.
“Langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh Pemkot Samarinda, seperti membuat satgas di setiap sekolah. Kemudian, meningatkan kopetensi guru di bidang konseling. Nah, inilah yang menjadi salah satu backup supaya kasus kekerasan itu tidak terjadi lagi,” ujarnya.
Kenapa hal seperti ini harus diantasipasi. Sebab, menurutnya, kasus kekerasan seksual layaknya gunung es. Hanya beberapa saja yang terungkap. Bahkan, dirinya yakin belum semua tersentuh dan terungkap.
“Yang terungkap ini hanya beberapa kasus saja, saya yakin pasti masih banyak yang belum terungkap di permukaan,” tuturnya.
Oleh karena itu, ia menegaskan, agar setiap keluarga dapat memberikan pengetahuan agama yang cukup kepada anak-anaknya. Sebagai benteng. Karena, bagaimanapun salah satu bentuk pencegahan itu bukan dari orang lain, tetapi datangnya dari diri sendiri.
Benteng terkuat yang dapat menjadi proteksi adalah keluarga masing- masing. Ketika di keluarganya seorang anak mendapatkan pendidikan yang baik, maka ia mampu menjaga dirinya dengan baik. Paling tidak, tidak menyebabkan kerugian bagi orang lain.
“Kekerasan seksual maupun fisik, yang perlu digarisbawahi bukan hanya pada tindakannya. Tetapi, juga bagaimana cara pencegahan,” tutupnya. (adv/dprdsamarinda)
Penulis: Dhion
Editor: Devi Nila Sari