Tekan Kemiskinan Ekstrem, DPRD Samarinda Harap Pemkot Salurkan Program dan Bantuan Usaha

Devi Nila Sari
5 Views
Anggota Komisi IV DPRD Samarinda Ahmat Sofian Noor ketika diwawancarai. (Dhion/Akurasi.id)

Dewan harap Pemkot Samarinda gelontorkan sejumlah program maupun bantuan usaha. Guna mengentaskan kemiskinan ekstrem di 2024.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Angka kemiskinan ekstrem di Kota Tepian turut menjadi perhatian dewan, termasuk Anggota Komisi IV DPRD Samarinda Ahmat Sofian Noor.

Pasalnya, meski Pemprov Kaltim menyebut Samarinda termasuk daerah dengan angka kemiskinan ekstrem rendah dibanding kabupaten/kota lain. Namun, kemiskinan ekstrem masih ada dan merupakan pekerjaan rumah bersama. Sementara, pemerintah menarget zero kemiskinan ekstrem di akhir 2024 ini.

Oleh karena itu, ia berharap, pemerintah kota (pemkot) bisa mengambil langkah konkret untuk menekan. Bahkan, menghapuskan permasalahan tersebut sesuai target pemerintah.

“Salah satu hal yang dapat dilakukan pemerintah yakni sinergitas, untuk melakukan pendataan secara jelas,” ujarnya.

Menurutnya, data yang jelas merupakan hal penting. Sebab, data menjadi bekal bagi pemerintah dalam membuat kebijakan. Sehingga, kebijakan yang diambil bisa tepat sasaran. Karena yang menjadi permasalahan selama ini adalah adanya ketimpangan data sehingga kebijakan yang diambil kerap tidak tepat sasaran.

Tak hanya itu, ia juga mendorong pemkot untuk memberikan program khusus, baik berupa bantuan usaha atau pangan. Sebagai upaya menyelesaikan masalah tersebut.

Program khusus dimaksud, seperti bantuan sosial (bansos), menciptakan lapangan pekerjaan, dan melakukan kerja sama dengan pihak ketiga. Adapun muara dari upaya ini yakni pengentasan kemiskinan ekstrem.

“Nanti kami akan melakukan pemanggilan terhadap instansi terkait. Untuk memastikan data yang ada, sekaligus program apa yang sudah dilakukan. Kita juga tidak mungkin berada di angka nol. Paling tidak, setiap tahunnya ada progres positif,” pungkasnya.

Sebagai informasi, melansir data Badan Pusat Statistik (BPS) Samarinda selama tiga tahun terakhir dari 2021-2023. Indikator kemiskinan di Samarinda menunjukkan tren penurunan.

Jika presentase penduduk miskin di 2021 berada di angka 4,99 persen. Maka, di 2022 turun menjadi 4,85 persen dan di 2023 turun lagi menjadi 4,81 persen.

Sementara, kriteria mereka disebut miskin ekstrem adalah memiliki pengeluaran di bawah Rp10.739/orang/hari atau Rp322.170/orang/bulan. (adv/dprdsamarinda)

Penulis/Editor: Devi Nila Sari

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *