Calon Jemaah Haji Keberangkatan dari Balikpapan 30 Persen Lansia, Paling Tua 92 Tahun

Fajri
By
31 Views
Ilustrasi jemaah haji. (Istimewa)

Calon jemaah haji (CJH) pada tahun 2024 keberangkatan dari Balikpapan didominasi oleh lansia. Dari 5.935 CJH, 30 persen dari kalangan lansia. Jemaah paling tua berusia 92 tahun.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Masyarakat terus berbondong-bondong melaksanakan ibadah haji. Akibatnya antrean pun mengular panjang. Tak jarang ada yang menyentuh usia lanjut. Calon jemaah haji (CJH) pada tahun 2024 ini didominasi oleh lansia. Dari 5.935 CJH, 30 persen dari kalangan lansia.

Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama RI Kaltim, Abdul Khaliq mengatakan, CJH paling tua berusia 92 tahun. “Tapi masyarakat tidak usah khawatir, kami ada prioritas untuk lansia,” terangnya di Samarinda pada Rabu (5/6/2024).

CJH yang berusia 65 sampai 70 tahun menjadi priotas bagi Kemenag Kaltim. Namun, tidak 100 persen CJH merupakan lansia. Karena untuk kemudahan petugas haji dalam mendampingi jemaah.

Sebagai informasi, pada pemberangkatan tahun ini ada 5.935 jemaah yang berangkat melalui embarkasi Balikpapan. Yakni dari Kalimantan Timur sebanyak 2.723, Kalimantan Utara sebanyak 436, Sulawesi Tengah sekitar 2062, dan Sulawesi Utara sebanyak 714 orang.

Jemaah haji ini didampingi 95 orang petugas. Dimana terdiri dari Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) sebanyak 19 orang, Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) sebanyak 19 orang, dan Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) sebanyak 57 orang. Sehingga total yang berangkat yakni 6.030 orang.

Untuk memberikan pendampingan terbaik, petugas pun diberikan sejumlah pelatihan. “Kami selalu berupaya memberikan pelayanan terbaik. Apalagi tahun ini 30 persennya lansia,” sambungnya.

Karena itu, tahun ini pihaknya masih menggunakan tagline ‘Haji Berkeadilan dan Ramah Lansia’. Dengan harapan, para lansia dapat menjalankan ibadah dengan aman dan nyaman. Bahkan pelayanan tersebut diberikan sejak CJH menginjak asrama hingga sampai ke Mekkah.

Sementara itu, ia menjelaskan ada enam kloter di gelombang I yang berangkat melalui embarkasi Balikpapan. Yaitu dibuka dengan kloter 1 dan ditutup oleh kloter 6 dengan peserta dari Kaltim.

Hal ini untuk mengantisipasi pembukaan penerbangan baru. Terkadang sebelum berangkat, ada CJH yang sakit dan terancam batal berangkat. Sehingga peserta yang batal berangkat tersebut bisa dialihkan ke kloter terakhir.

Ia pun meminta agar peserta yang sakit segera melapor. Sehingga pihaknya bisa segera mencari pengganti agar kuota haji terpenuhi. Untuk tahun ini, ada dua orang yang tidak jadi berangkat karena sakit. Yaitu seorang dari Samarinda dan Sulawesi.

“Bagi jemaah yang pindah kloter, nanti bisa melaksanakan tanazul,” tambahnya. (*)

Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *