Disdikbud Samarinda: Tidak Ada Lagi Konsep Sekolah Unggulan

Fajri
By
23 Views
Potret beberapa siswa SMP. (Istimewa)

Disdikbud Samarinda Mengingatkan Orang Tua Siswa Bahwa Semua Sekolah Sama, Tidak Ada Yang Lebih Baik Atau Lebih Buruk

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Sekolah favorit atau unggulan seringkali diartikan sebagai lembaga pendidikan yang menawarkan jaminan prestasi tinggi, fasilitas pendidikan kelas satu, dan layanan pendidikan berstandar tinggi.

Pandangan ini telah melahirkan tradisi berebut tempat di sekolah-sekolah favorit, yang kemudian menciptakan stigma bahwa hanya sekolah favoritlah yang mampu memberikan kualitas pendidikan terbaik.

Untuk itu, memasuki Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMP yang dibuka, Kamis (20/6/2024). Kepala Dinas dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda, Asli Nuryadi mengingatkan kepada orang tua agar tidak ada lagi persepsi sekolah unggulan.

“Pilihlah sekolah yang terdekat dengan rumah, karena sekolah itu sebenarnya semua sama, semua baik,” kata Asli Nuryadi.

Menurutnya, persepsi sekolah di pusat kota lebih unggul atau favorit dibandingkan sekolah di pinggir kota adalah sesuatu yang perlu diluruskan.

“Jika ada persepsi bahwa ada sekolah unggul atau favorit, kita perlu menjelaskan bahwa definisi sekolah unggul itu tidak harus berada di kota, bisa juga di pinggir kota,” ujarnya.

Asli menjelaskan, ada beberapa kriteria utama yang menentukan sekolah bisa disebut unggul. Pertama, sekolah tersebut mampu mengubah perilaku anak yang tidak baik menjadi baik. Kedua, sekolah tersebut memiliki kemampuan literasi dan numerasi yang bagus.

Sebagai contoh, lanjutnya, jika seorang anak dalam Islam tidak bisa membaca atau menulis Al-Quran atau tidak tertib dalam melaksanakan sholat, namun setelah bersekolah di sekolah tersebut ia menjadi lancar dalam tata cara sholat dan membaca Al-Quran, maka sekolah tersebut telah berhasil dan dapat dikategorikan sebagai sekolah unggul.

“Bukan berarti sekolah unggul itu sekolah anak orang kaya atau sekolah yang berada di tengah kota. Sekolah tua pun sekarang sudah tidak lagi menjadi patokan. Walaupun sekolah itu berada di pinggir kota, jika bisa merubah perilaku anak menjadi baik, maka itu luar biasa,” tuturnya.

Ia berharap masyarakat Kota Samarinda tidak lagi terjebak pada persepsi lama mengenai sekolah unggul dan favorit, melainkan fokus pada kriteria yang sebenarnya mencerminkan kualitas pendidikan yang sesungguhnya. “Untuk yang lainnya, saya kira semua sekolah sama baiknya,” pungkasnya. (*)

Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *