Ketua DPD Golkar Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam menyayangkan orasi politik Basri Rase yang menyinggung politik dinasti, dalam acara deklarasinya sebagai calon kepala daerah.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Basri Rase sempat menyinggung soal politik dinasti dalam orasi politiknya dihadapan ribuan pendukungnya dalam acara deklarasinya sebagai calon kepala daerah, di Perumahan Halal Square, Kelurahan Api-Api, Bontang Utara, Kota Bontang, Kalimantan Timur, Minggu (11/8/2024).
Pernyataan tersebut disayangkan oleh Ketua DPD Golkar Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam, terutama karena disampaikan oleh seorang tokoh penting seperti wali kota. Menurut pria yang karib disapa Faiz tersebut, jika isu tersebut diangkat oleh seorang wali kota, dampaknya bisa negatif dan hanya akan memicu debat kusir di kalangan masyarakat.
“Sebagai bapaknya masyarakat Bontang, saya kira yang seharusnya dipamerkan itu adalah program-program kerjanya, bukan pernyataan-pernyataan yang nantinya malah debat Kusir,” ujar Faiz.
Ia menegaskan, dalam proses pemilihan kepala daerah, istilah politik dinasti tidak relevan. Setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk memilih dan dipilih melalui proses demokrasi yang jujur dan adil.
Selain itu lanjutnya, jabatan seperti wali kota atau anggota DPRD tidak ditunjuk langsung, melainkan dipilih melalui proses demokrasi. Ditambah karya dan pencapaian selama masa jabatan, seharusnya menjadi nilai tambah yang dilihat oleh masyarakat.
“Pada akhirnya, masyarakat yang akan menentukan pilihannya,” ujarnya.
Dilanjutkannya, posisi Basri Rase saat ini pertahana, harusnya masyarakat lebih diberikan informasi mengenai program kerja yang selama ini sudah berjalan. Bagaimana pencapaiannya selama menjabat, daripada pernyataan-pernyataan yang dapat memicu perdebatan.
“Harusnya lebih condong memamerkan prestasinya selama ini. Apakah masyarakat puas dengan begitu banyaknya APBD yang bisa dimanfaatkan, dan apakah masyarakat sudah puas apa yang sudah dicapai oleh Pak Basri, coba itu yang dipaparkan,” jelasnya. (*)
Penulis : Dwi Kurniawan Nugroho
Editor: Redaksi Akurasi.id