Kaltim Siaga Hadapi Ancaman Penyakit Baru, Tingkatkan Kapasitas Tenaga Kesehatan

Fajri
By
5 Views
Foto: Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, dr. Jaya Mualimin, ketika diwawancarai. (Yasinta Erikania Daniartie/Akurasi.id)

Kalitim meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman penyakit baru. Pelatihan bagi tenaga kesehatan menjadi langkah strategis untuk menghadapi tantangan kesehatan yang semakin kompleks.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Kalimantan Timur tengah bergerak cepat memperkuat sistem kesehatannya. Hal ini sejalan dengan meningkatnya ancaman penyakit menular baru atau yang sering disebut emerging infectious diseases. Dalam upaya ini, Dinas Kesehatan Kalimantan Timur menggelar pelatihan bagi tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama (FKTP).

Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, dr. Jaya Mualimin, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dalam menghadapi tantangan kesehatan yang semakin kompleks.

“Kehadiran Bapak dan Ibu pada pelatihan ini menunjukkan komitmen yang tinggi dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kalimantan Timur,” tegasnya di Samarinda pada Selasa (22/10/2024).

Dr. Jaya menjelaskan bahwa penyakit menular baru dapat muncul kapan saja dan di mana saja. Perubahan iklim, deforestasi, serta globalisasi menjadi beberapa faktor yang mempercepat munculnya penyakit-penyakit baru. “Kita perlu waspada dan siap menghadapi ancaman ini,” ujarnya.

Pelatihan ini difokuskan pada peningkatan kemampuan tenaga kesehatan dalam mendeteksi dini, melacak, dan menangani kasus penyakit menular baru. Dengan demikian, diharapkan dapat mencegah terjadinya wabah dan melindungi masyarakat dari ancaman penyakit.

“Tenaga kesehatan memiliki peran yang sangat penting dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit. Melalui pelatihan ini, kami berharap kompetensi mereka semakin meningkat,” tambah dr. Jaya.

Selain meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan, pemerintah juga terus berupaya memperkuat sistem surveilans kesehatan. Dengan sistem surveilans yang baik, petugas kesehatan dapat mendeteksi dini adanya kasus penyakit menular baru dan segera melakukan tindakan yang diperlukan.

“Pencegahan dan pengendalian penyakit menular baru merupakan tanggung jawab kita bersama. Tidak hanya pemerintah dan tenaga kesehatan, tetapi juga masyarakat harus ikut berperan aktif,” ungkap dr. Jaya.

Pelatihan ini dilaksanakan dengan metode blended learning yang menggabungkan pembelajaran secara daring dan tatap muka. Metode ini diharapkan dapat memberikan fleksibilitas bagi peserta dalam mengikuti pelatihan.

Di akhir sambutannya, dr. Jaya berharap agar para peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. “Saya berharap ilmu yang diperoleh dari pelatihan ini dapat diterapkan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” pungkasnya. (Adv/diskominfokaltim/yed)

Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *