Jalan rusak tidak hanya membuat kubangan lumpur dan pasir di Jalan Pontianak 4. Namun, juga menyusahkan akses keluar masuk, bahkan merusak kendaraan guru SD 002 Bontang.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Gedung baru SD 002 Bontang Barat memang telah selesai dibangun. Namun, infrastruktur pendukung berupa akses jalan menuju sekolah, justru menjadi persoalan yang menghambat kenyamanan aktivitas belajar mengajar.
Pantauan di lapangan menunjukkan, akses jalan yang berada di Jalan Pontianak 4 itu dalam kondisi memprihatinkan. Jalan cor tersebut telah tertutup oleh sebaran pasir, sisa material bangunan serta kerikil. Kerusakan diperparah oleh lubang-lubang di sepanjang jalan, yang saat hujan berubah menjadi kubangan air dan lumpur.
Kepala SDN 002 Bontang Barat, Suhartini, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi jalan tersebut. Ia menyebut, kerusakan jalan menjadi keluhan para guru dan orang tua siswa yang setiap hari melewati jalur itu. Lantaran setiap hujan, material pasir di jalan akan menjadi lumpur dan kerap menjadikan jalan licin.
“Syukurnya gedung sekolah sudah bagus, tapi jalan rusak membuat kami khawatir, apalagi para orang tua yang mengantar anaknya,” tutur Suhartini, Jumat (09/05/2025).
Pihak sekolah pun telah menyampaikan kondisi ini kepada Komisi A DPRD Bontang. Ia menekankan, pentingnya perbaikan akses jalan sebagai bagian dari pemenuhan standar pelayanan minimal bidang pendidikan (SPMB).
Sebab selain kondisi jalan yang demikian, beberapa kendaraan guru juga mengalami kerusakan akibat jalan berlubang. Bahkan, kawat beton yang mencuat dari badan jalan diduga menjadi penyebab ban motor bocor hingga sobek.
“Kendaraan kami sering terkena dampak, ada yang bocor bahkan sampai sobek, karena tertusuk kawat dari permukaan jalan itu,” terangnya.
Disdikbud Bontang Usulkan Perbaikan Jalan ke Dinas PUPR
Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bontang, Saparudin mengatakan, pihaknya telah mengusulkan perbaikan jalan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bontang. Karena ewenangan realisasi tetap berada di tangan PUPR.
“Kami sudah mengusulkan, nanti ketentuannya kembali ke PUPR yang punya kewenangan,” jelasnya.
Ia berharap, perbaikan akses jalan menuju sekolah dapat segera direalisasikan, agar proses belajar mengajar berlangsung tanpa kendala.
“Biar akses keluar masuk sekolah tidak lagi jadi hambatan. Terlebih kenyamanan para guru dan murid penting diprioritaskan,” pungkasnya. (*)
Penulis: Dwi Kurniawan Nugroho
Editor: Devi Nila Sari