Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Akhmed Reza Fachlevi memberikan dukungan penuh atas usulan kenaikan insentif guru ngaji di Kaltim. Dia bahkan berharap, pemberian insentif ini bersifat berkelanjutan dan mempunyai payung hukum.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Komisi IV DPRD Kaltim mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan sejumlah lembaga. RDP ini guna membahas rencana atau usulan berupa kenaikan insentif guru ngaji di Kaltim.
Pertemuan itu menghadirkan Kementerian Agama (Kemenag), Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), dan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kaltim. Acara berlangsung di Ruang Rapat Gedung E, Lantai 1, DPRD Kaltim, Senin (04/4/2022).
Hadir dalam rapat tersebut, anggota Komisi IV DPRD Kaltim seperti Rusman Yaqub, Abdul Kadir Tappa, Salehuddin dan Fitri Maisyarah. Sedangkan undangan yang hadir di antaranya Kepala BPKAD Kaltim, M Sa’duddin, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Kaltim Masrawan. Serta Kepala Kantor Kemenag dari seluruh kabupaten/kota. Lalu ada pengurus Badan Koordinasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) se-Kaltim
Berupaya mencarikan jalan keluar, untuk memberikan insentif kepada guru ngaji yang ada di provinsi ini. Meski ada upaya dukungan bisa di berikan untuk dana hibah, namun yang di perlukan adalah dukungan secara terus-menerus, demi mendukung upaya pencerdasan anak bangsa di provinsi ini.
“Kalau hanya dana hibah, tidak bisa terus menerus. Iya kalau ada hibah terus. Kalau tidak ada lagi, itu yang repot,” sebut Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Akhmed Reza Fachlevi.
Reza, sapaan akrabnya, mengakui, tidak semua kabupaten/kota memberikan dukungan insentif kepada guru ngaji yang ada di Kaltim. Selain itu, perlu juga dukungan untuk peningkatan kompetensi guru mengaji yang ada. Pelatihan untuk kompetensi guru mengaji itu pun memerlukan dana yang tidak sedikit.
Untuk itulah, menurut Reza, sengaja digelar rapat untuk dicarikan solusi atau jalan keluar. Sehingga para guru mengaji yang selama ini sudah memberikan dukungan untuk mencerdaskan Kaltim, bisa juga dapat perhatian.
“Kalau ada kabupaten dan kota bisa memberikan insentif, Pemprov Kaltim semestinya juga bisa,” harapnya.
Insentif Guru Ngaji Diusulkan Naik, Kepala BPKAD Kaltim Sambut Baik Usulan
Kepala BPKAD Kaltim, M Sa’duddin menyampaikan, menyambut baik niat memberikan insentif kepada para guru ngaji. “Yang paling penting, kita akan carikan payung hukumnya. Sepanjang tidak melanggar aturan, dan di setujui Pak Gubernur, kami tidak ada masalah,” sebutnya.
Senada, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Kaltim Masrawan, mendukung upaya pemberian insentif ini. Katanya, di lingkungan Kemenag, sudah memberikan dukungan untuk setiap unit Taman Pendidikan Al-Qur’an Rp10 juta. Namun belum semua unit mendapatkan dana tersebut, karena ada banyak syarat yang harus di penuhi guna mencairkan dana ini.
Sementara itu, Ketua BKPRMI Kaltim Sabran berharap, dukungan untuk membantu para guru ngaji yang selama ini memberikan pendidikan nonformal dalam baca tulis Al-Qur’an. Saat ini, di Kaltim terdapat 2,187 unit Taman Pendidikan Al-Qur’an yang diasuh oleh 12.416 ustaz atau ustazah. Sementara jumlah santri yang diasuh sebanyak 141.165 santri. “Mudah-mudahan ini bisa menjadi perhatian pemerintah,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan, dalam Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) Nasional yang di gelar di Palembang belum lama ini. Kaltim berhasil menduduki peringkat 7. Peringkat ini jelas mengalami penurunan karena sebelumnya di Kalsel, Kaltim menduduki peringkat 4 nasional.
“Alhamdulillah, meski belum ada dukungan dari Pemprov Kaltim, Kaltim bisa peringkat 7,” ujarnya. Ia berharap, di event nasional 3 tahunan itu, ke depan bisa di berikan dukungan dari Pemprov Kaltim. “Kemarin yang ke Palembang, masing-masing orang tua santri yang berupaya bisa memberangkatkan anaknya untuk ikut lomba ini,” lanjutnya. (*/adv/dprdkaltim)
Penulis: Pewarta
Editor: Redaksi Akurasi.id