
Minimnya Fasilitas Perawatan untuk pasien ODGJ di sebut menjadi penyebab Kembali maraknya mereka di jalan-jalan umum Samarinda. Pendanaan yang memadai menjadi salah kunci dalam mengatasi persoalan ini.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Karena minim pendanaan dan fasilitas perawatan, beberapa ruas jalan di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) kembali di sebut banyak di hiasi para orang pengidap gangguan jiwa (ODGJ).
Meski banyak di antara para ODGJ yang berkeliaran tak membuat onar, namun sebagian lainnya di nilai kerap mengganggu aktivitas masyarakat umum.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda Sri Puji Astuti mengatakan, pihaknya telah beberapa kali menangani ODGJ yang ada di Samarinda untuk di lakukan perawatan di RSJD Atma Husada, Samarinda.
Namun permasalahan, kata dia, baru muncul setelahnya. Yakni saat para ODGJ yang telah menjalani perawatan di pulangkan ke rumah masing-masing, tak jarang penyakitnya kambuh kembali karena minimnya perhatian dari pihak keluarga.
“Ternyata di rumah karena tidak ada yang menjaga akhirnya lepas, tapi dua sampai tiga minggu biasanya dia pulang sendiri, ” katanya, Rabu (13/10/2022).
Buat Laporan ke Dinsos
Menurut Puji, biasanya jika ada laporan dari masyarakat terkait adanya ODGJ yang mengganggu, maka laporan tersebut cepat di tindaklanjuti oleh pihak Dinas Sosial.
“Kalau memang mengganggu masyarakat, kita tertibkan,” tegasnya.
Kendati demikian, di akui politisi dari partai Demokrat ini, terbatasnya alokasi anggaran menyebabkan Pemkot Samarinda kesulitan untuk memberikan pelayanan pengobatan atau tempat khusus yang dapat menampung ODGJ.
“Kita tidak punya anggaran untuk merawat ODGJ. Tapi sebenarnya kita punya rumah singgah, tapi itu juga dengan anggaran terbatas. Kalau tidak salah hanya 7 orang yang di rawat di sana, cuma kan harus menyiapkan tempat tinggal, makan minum, pengobatan karena dia ODGJ. Tentunya banyak yang tidak punya KTP, ” tandasnya. (adv/dprdsamarinda/upk)
Penulis: Upik
Editor: Muhammad Raka