Kamis , Mei 16 2024
Krisis Iklim jadi Ancaman, Transisi Energi Berkeadilan Diperlukan
Ilustrasi Energi Berkeadilan. (Istimewa)

Krisis Iklim Jadi Ancaman, Transisi Energi Berkeadilan Diperlukan

Loading

Kebutuhan manusia terhadap energi semakin meningkat seiring dengan meningkatnya aktivitas. Persoalan energi adalah persoalan hajat hidup orang banyak. Batu bara sebagai penyumbang energi masih sangat diperlukan. Tapi, penggunaan batu bara yang dilakukan secara terus menerus justru melahirkan krisis iklim.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Selama berabad-abad lamanya, batu bara memainkan peran penting sebagai sumber daya untuk menunjang kebutuhan hidup masyarakat. Hampir 40 persen bahan bakar pembangkit listrik di seluruh belahan dunia menggunakan batu bara. Tidak hanya membangkitkan listrik, batu bara juga merupakan bahan bakar utama bagi produksi baja, semen, pusat pengolahan alumina, pabrik kertas, industri kimia, serta farmasi.

Kendati demikian, dari beberapa hasil penelitian yang ada, penggunaan batu bara yang dilakukan secara terus menerus justru akan memberi dampak negatif. Salah satunya yakni perubahan iklim. Karbon dioksida yang dihasilkan dari pembakaran batu bara menjadi salah satu faktor penyebab pemanasan global. Tak hanya itu, polusi udara yang dihasilkan juga sangat berbahaya.

Sehingga, untuk mengatasi berbagai masalah yang ada akibat batu bara, Yayasan Mitra Hijau menyuarakan penggunaan transisi energi berkeadilan atau konsep Just Energy Transition. Konsep tersebut merupakan kemitraan global yang bertujuan untuk mempercepat transisi energi yang adil menuju keberlanjutan dan mengurangi dampak perubahan iklim.

Jasa SMK3 dan ISO

Pun Konsep itu bertujuan agar semua pemangku kepentingan terlibat aktif, memahami, dan tidak tertinggal dalam perubahan penting ini. Hening Parlan, konsultan dari Yayasan Mitra Hijau, mengatakan, komunikasi dalam mewujudkan transisi ini sangat penting. “Strategi komunikasi yang kuat diperlukan untuk membuka pintu kesadaran masyarakat,” ungkapnya usai Focus Grup Discussion (FGD) Strategi Komunikasi yang digelar di Hotel Horison, Kamis (7/9/2023).

Hening bilang, semua harus memiliki peran dalam merancang strategi yang sesuai dengan konteks transisi energi di Kalimantan Timur. Bukan hanya pemerintah, masyarakat sipil, kelompok perempuan, hingga generasi muda harus terlibat. Pasalnya, berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat masih kurang memahami transisi energi. Oleh karena itu, peran penting edukasi dan peningkatan kesadaran harus diprioritaskan.

Baca Juga  Dispar Kaltim Beberkan Cara Membuat Destinasi Wisata Berkualitas

Tak hanya itu, Yayasan Mitra Hijau juga akan berfokus pada pengembangan strategi komunikasi dan pelibatan masyarakat,  juga mempertimbangkan peningkatan kapasitas ekonomi dan mencari alternatif energi bersih seperti penggunaan panel surya dan energi hidro.

Jalin Kemitraan Untuk Wujudkan Program

Saat ini, Yayasan Mitra Hijau menjalin kemitraan strategis dengan sejumlah organisasi seperti GIZ, ILO, ITUC, ICSD, dan Wuppertal Institute untuk mewujudkan program Just Energy Transition (JET) atau Transisi Energi Berkeadilan di Kalimantan Timur dan Sumatera Selatan.

Potensi untuk transisi energi yang berkelanjutan sangat besar. Beberapa Kabupaten/Kota masih sangat bergantung pada energi fosil, terutama tambang batubara. Oleh karena itu, strategi yang matang untuk menghadapinya sangat diperlukan. Potensi lokal, seperti sumber daya alam dan kearifan lokal masyarakat, akan menjadi landasan kuat dalam memastikan bahwa transisi energi berjalan lancar.

“Angka statistik yang meliputi beragam sumber daya alam di Kalimantan Timur menjadi bukti bahwa potensi ini seharusnya tidak terbatas pada sektor tambang semata,” pungkasnya. (*)

Penulis: Fajri Sunaryo
Editor: Redaksi Akurasi.id

cek juga!

Catatan BPK RI untuk LKPD Kaltim 2023: Masih Ada yang Tidak Sesuai

Catatan BPK RI untuk LKPD Kaltim 2023: Masih Ada yang Tidak Sesuai

Meski mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), BPK RI tetap memberi catatan untuk LKPD Kaltim. …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page