
Baznas Bontang gelar pelatihan fardu kifayah bersama KFK Al-Jannah Tanjung Limau. Diharapkan dengan adanya pelatihan tersebut, warga bisa mendapatkan edukasi penting tata cata pemulasaraan jenazah korban penyakit menular.
Akurasi.id, Bontang – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bontang menyelenggarakan Pelatihan Perawatan dan Tata Laksana Penanganan Jenazah Korban Penyakit Menular di Masjid Al-Muhajirin, Kawasan Tanjung Limau, Kelurahan Bontang Baru, Kecamatan Bontang Utara, Sabtu (4/12/2021).
Diselenggarakannya kegiatan tersebut merupakan kerja sama Baznas Bontang dengan Kerukunan Fardu Kifayah (KFK) Al-Jannah Tanjung Limau. Dalam pelatihan tersebut diisi materi dan praktik pemulasaraan jenazah yang dibawakan narasumber. Yakni Ali Mustofa dari Kementerian Agama (Kemenag) Bontang dan Joko Sugianto dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang. Di mana salah satu materinya tentang pentingnya mengenakan alat perlindungan diri (APD) lengkap saat memandikan dan mengkafani jasad yang memiliki riwayat penyakit menular, misalnya seperti HIV/Aids.
Dalam pelatihan fardu kifayah dihadiri Camat Bontang Utara Sutrisno, Lurah Bontang Baru Rully Adi Putra, Tokoh Masyarakat Zainuddin Tahir, ketua RT, serta masyarakat.
Ketua Panitia sekaligus Ketua KFK Al-Jannah Tanjung Limau Agus Salim mengatakan pada kegiatan ini dihadiri sekitar 66 orang yang merupakan warga dari RT 23, RT 24, RT 25, RT 26 Bontang Baru dan RT 1, RT 2, RT 3, RT 4 Kelurahan Gunung Elai. Dia mengatakan pelaksanaan pemulasaran jenazah dengan penyakit menular menjadi edukasi penting untuk warga.
[irp]
“Diharapkan dengan adanya pelatihan ini warga bisa menangani pelaksanaan fardu kifayah jika ada keluarga atau orang sekitar yang meninggal. Terutama jika jasad memiliki penyakit menular,” ucap Agus dalam sambutannya.

Ketua Baznas Bontang H Kuba Siga menuturkan kasus di lapangan yang terjadi selama ini jika ada seseorang yang meninggal justru mengandalkan orang tertentu dalam proses pemulasaraan jenazah. Padahal, setiap umat muslim wajib hukumnya mengetahui ilmu fardu kifayah yang nantinya diterapkan jika ada keluarga meninggal.
“Jika istri meninggal suami seharusnya yang memandikan. Jika tidak bisa, orang tua, atau saudara kandung jenazah, begitu seterusnya. Tapi masyarakat kita terbiasa memanggil imam jika ada yang meninggal,” bebernya.
[irp]
Oleh sebab itu, pelatihan fardu kifayah menjadi salah satu program Baznas Bontang untuk masyarakat Kota Taman. Kuba berharap adanya pelatihan tersebut warga bisa menerapkan di lingkungan rumah masing-masing jika ada keluarga yang meninggal dunia. Sehingga ke depan warga tidak lagi mengharapkan orang lain untuk mengurus jenazah anggota keluarganya yang meninggal
“Karena hanya keluarga terdekat yang mengetahui si mayit. Jadi sebelum berpisah, berikan yang terbaik dengan cara memandikan jasad keluarga kita,” tutupnya. (*)
Penulis/Editor: Suci Surya Dewi