Dampak El Nino sepanjang 2023 telah memicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah wilayah. Dari data yang ada, hingga tanggal 12 September 2023 terdapat 102 titik di Kaltim hangus terbakar.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Dampak El Nino sepanjang 2023 telah memicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah wilayah. Tak terkecuali di Kalimantan Timur (Kaltim). Lahan yang terbakar sebagian besar lahan gambut.
Dari data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim, tercatat sejak awal tahun hingga tanggal 12 September 2023, terdapat 102 titik karhutla di Kaltim. Akan tetapi, kebakaran itu masih dapat ditangani oleh pihak BPBD.
“Karhutla di Kaltim masih mampu kita kendalikan dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Kalimantan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kaltim Agus Tianur, Kamis (14/9/2023).
Agus Tianur menuturkan, salah satu faktor yang mendukung penanganan yang efektif adalah jumlah lahan gambut yang lebih sedikit di Kaltim dibandingkan dengan Kalimantan Selatan. Selain itu, tingkat kesadaran masyarakat terkait bahaya karhutla juga dinilai sudah cukup tinggi. Yang membantu dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla.
BPBD Kaltim telah menjalin kerja sama dengan berbagai instansi terkait, termasuk operasi perangkat daerah (OPD), untuk menghadapi masalah ini. Upaya lain yang dilakukan yakni memperkuat sumber daya manusia (SDM) dan peralatan yang mereka miliki, melakukan koordinasi yang efektif, dan terus menyampaikan laporan-laporan terbaru terkait situasi karhutla.
Kata Agus Tianur, pihak BPBD juga berupaya agar penetapan status siaga karhutla tetap berlangsung hingga musim kemarau berakhir, dengan harapan tidak ada peningkatan yang signifikan dalam kejadian karhutla hingga November.
Dengan kerja sama yang kuat antara BPBD Kaltim, masyarakat, dan berbagai instansi terkait, diharapkan Karhutla di Kaltim dapat tetap terkendali dan tidak mengancam kesejahteraan wilayah ini.
“Pihak berwenang terus berupaya untuk menjaga situasi agar tetap aman dan terkendali,” tandanya. (*)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Fajri Sunaryo