Gorong-Gorong Tersumbat, SD 007 Bontang Selatan Terancam Genangan Air Setiap Hujan

Fajri
By
20 Views
Foto: Akses keluarnya air yang menyempit akibat tumpukan material sisa cor (kiri), dan lumpur yang menumpuk akibat aliran drainase yang tidak lancar (kanan). (Dwi Kurniawan Nugroho/Akurasi.id)

Saluran gorong-gorong yang tersumbat dan akses keluar air yang terhambat akibat sisa material cor menyebabkan genangan air di depan gerbang SD 007 Bontang Selatan. Kepala sekolah dan warga khawatir keselamatan siswa terancam, terutama saat hujan.

Kaltim.akurasi.id, Bontang – Kepala SD 007 Bontang Selatan, Muhammad Rasani, mengeluhkan genangan air yang kerap terjadi di depan gerbang sekolah. Genangan itu disebabkan oleh saluran gorong-gorong yang menyempit dan tersumbat, akibat tumpukan material sisa cor dan sedimen lumpur.

Rasani menjelaskan, genangan mulai muncul sejak proyek pengecoran jalan di depan sekolah selesai dikerjakan pada 2024 lalu. Selama proyek berlangsung, para pekerja sering membersihkan alat molen di saluran air seberang jalan. Akibatnya, sisa material cor mengendap dan mengeras di dalam gorong-gorong (box culvert), sehingga saluran air tidak lagi berfungsi dengan baik.

“Selama pengerjaan mereka bersihkan molen di saluran. Sisa materialnya mengendap dan menyumbat, menyebabkan air menumpuk di depan pintu masuk sekolah,” kata Rasani saat menerima kunjungan sidak Komisi C DPRD Bontang, Senin (5/5/2025).

Tak hanya itu, lumpur yang terbawa saat hujan juga ikut menumpuk di parit. Sekolah bersama warga sempat melakukan gotong royong untuk membersihkan dan menghancurkan sisa-sisa semen tersebut, namun hasilnya belum maksimal.

“Lumpur juga sudah disedot Damkar. Tapi kalau hujan turun, lumpur kembali terbawa dan menyumbat karena aliran drainase tidak lancar,” tambahnya.

Ia mengaku khawatir kondisi ini bisa membahayakan keselamatan siswa, terutama saat musim hujan. Ia berharap Pemerintah Kota Bontang segera melakukan perbaikan sistem drainase di kawasan tersebut.

“Saya selalu khawatir kalau hujan datang. Takut anak-anak bermain di depan gerbang dan tidak sadar ada parit. Bisa berbahaya kalau sampai ada yang jatuh atau tenggelam,” ucap Rasani.

Menanggapi kondisi tersebut, Wakil Ketua Komisi C DPRD Bontang, Muhammad Sahib, menegaskan bahwa Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) harus bertanggung jawab.

“Pengerjaan proyek ini berada di bawah PUPRK. Besok kami akan rapat bersama mereka untuk menyampaikan masalah ini dan mendorong agar segera dilakukan perbaikan,” tegas Sahib. (*)

Penulis: Dwi Kurniawan Nugroho
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *