Lonjakan penumpang Dermaga Pasar Pagi Samarinda menjelang Nataru hingga 20 persen. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan peningkatan yang terjadi pada momen tertentu sebelumnya.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), aktivitas di berbagai moda transportasi umum meningkat signifikan. Hal ini juga dirasakan di Dermaga Pelabuhan Pasar Pagi Samarinda, yang melayani rute speedboat Samarinda-Melak. Namun, peningkatan jumlah penumpang di pelabuhan ini terpantau tidak terlalu drastis.
Pengawas Dermaga Pasar Pagi Samarinda, Melinda, menyampaikan bahwa lonjakan penumpang menjelang Nataru diperkirakan hanya mencapai 20 persen. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan peningkatan yang terjadi pada momen tertentu sebelumnya, seperti saat tes P3K beberapa waktu lalu.
“Kalau di Dermaga Pasar Pagi ini, speedboat tujuan Samarinda-Melak tidak terlalu signifikan kenaikannya. Mungkin sekitar 20 persen saja untuk Nataru kali ini. Sebelumnya, waktu ada tes P3K, itu sempat ada lonjakan besar karena banyak penumpang dari daerah hulu,” ungkap Melinda, Selasa (24/12/2024).
Ia menjelaskan bahwa selama periode ini, jadwal keberangkatan speedboat berjalan seperti biasa tanpa adanya penambahan armada. “Hari ini saja, speedboat yang berangkat cuma satu. Jadi, bisa dibilang normal saja untuk keberangkatan Samarinda-Melak,” tambahnya.
Baca Juga
Meski demikian, Melinda menyebutkan bahwa kondisi berbeda mungkin terjadi di dermaga lain seperti Sungai Kujang, yang juga memiliki lalu lintas transportasi cukup tinggi. Namun, ia belum mendapatkan informasi terbaru terkait lonjakan penumpang di sana.
“Kalau di Sungai Kujang mungkin ada kenaikan, tapi saya belum tahu pasti. Biasanya memang ada lonjakan, tapi lebih jelasnya bisa tanya pengawas di sana,” ujarnya.
Peningkatan penumpang di pelabuhan menjadi salah satu indikator tingginya mobilitas masyarakat menjelang hari besar keagamaan.
Melinda menambahkan bahwa pada tahun-tahun sebelumnya, kenaikan jumlah penumpang lebih terasa dibandingkan tahun ini. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti perubahan pola perjalanan masyarakat atau kondisi ekonomi yang memengaruhi intensitas bepergian.
“Kalau tahun lalu memang ada kenaikan, biasanya cukup terasa. Tapi untuk tahun ini, sepertinya lebih normal,” pungkasnya. (*)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Redaksi Akurasi.id