Kesbangpol Sebut Tingkat Partisipasi Pemilu di Kaltim Rendah, Ini Alasannya!

Devi Nila Sari
26 Views
Kepala Kesbangpol Kaltim Sufian Agus ketika diwawancarai. (Yasinta Erikania Daniartie/Akurasi.id)

Kesbangpol mengaku jika tingkat partisipasi pemilu di Kaltim termasuk rendah. Alasannya dari TPS yang dinilai jauh, hingga dampak Covid-19.

Kaltim.akurasi.id, SamarindaKepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kalimantan Timur Sufian Agus mengaku, jika partisipasi pemilih pada pemilihan umum (pemilu) dan pemilihan kepala daerah  (pilkada) di Kaltim masih rendah.

“Tingkat partisipasi masih di bawah target nasional yang ditetapkan oleh Kementerian Dalam Negeri, yakni 77,5 persen,” terangnya pada agenda jumpa pers di Kantor Diskominfo Kaltim, Selasa (19/12/2023).

Ia pun mengungkap sejumlah data yang menunjukkan partisipasi pemilih pada beberapa pemilu dan pilkada sebelumnya di Kaltim tidak mencapai target tersebut. Yakni, pada Pilgub Kaltim 2013 hanya mencapai 56 persen, sedangkan Pileg Kaltim 2014 hanya mencapai 69 persen.

Kemudian, untuk pilpres 2014 mencapai 63 persen, pilkada 2015 didapatkan hasil 57 persen. Selanjutnya pilgub 2018 didapatkan angka sebesar 58 persen, pileg dan pilpres 2019 mencapai 75 persen, serta pilkada 2020 hanya mendapat angka 61 persen.

Ia pun mengungkap alasan dibalik rendahnya partisipasi pemilih berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh Kesbangpol Kaltim. Pertama, lokasi tempat pemungutan suara (TPS) dinilai jauh dari masyarakat. Contohnya di Kutai Kartanegara (Kukar) di mana TPS berada di perusahaan yang jauh, membuat pekerja enggan datang ke TPS.

Kedua, pandemi Covid-19 pada tahun 2020 mengakibatkan banyak pekerja dan pelajar di luar daerah enggan pulang. Disertai, dengan biaya swab dan tiket yang tinggi.

Selain itu, pria berkacamata ini juga menyoroti adanya calon tunggal pada pilkada 2020 di Kukar dan Balikpapan. Yang menurunkan minat memilih masyarakat karena dianggap hanya kotak kosong yang dilawan.

Ia pun berharap agar pada pemilihan berikutnya, masyarakat lebih dimudahkan lagi dalam memilih. Ia pun sudah berpesan kepada KPU untuk menambah jumlah TPS.

“Jangan sampai masyarakat malas ke TPS,” tutupnya. (*)

Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Devi Nila Sari

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *