Pertumbuhan Pasar Modal Tunjukkan Tren Positif, Akhir Tahun Tercatat 7 Jutaan SID

kaltim_akurasi
16 Views
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi (kiri) dan Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi (kanan). (Istimewa)
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi (kiri) dan Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi (kanan). (Istimewa)
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi (kiri) dan Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi (kanan). (Istimewa)

Pertumbuhan pasar modal tunjukkan tren positif, akhir tahun tercatat 7 jutaan SID. Per 3 Desember 2021, BEI telah memiliki 574 GI BEI yang tersebar di seluruh Indonesia.

Akurasi.id, Jakarta – Dengan semakin pulihnya perekonomian nasional, pertumbuhan pasar modal kian mengalami tren positif. Bahkan, meski dunia perekonomian lesu dikarenakan pandemi Covid-19, pertumbuhan pasar modal tetap bertahan dan menunjukkan eksistensi.

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi menyampaikan, bahwa kemajuan teknologi dan informasi sangat berperan terhadap perkembangan pasar modal Indonesia. Dengan adanya kemajuan teknologi serta Dengan adanya kemajuan teknologi sekaligus informasi, peningkatan kesadaran, literasi dan inklusi pasar modal kepada masyarakat Indonesia menjadi lebih mudah, murah serta transparan bahkan kredibel.

“Berdasarkan data BEI dari Januari hingga November 2021, terdapat 6.571 aktivitas edukasi dengan jumlah peserta lebih dari satu juta orang. Dari total tersebut, telah ada 88 persen atau sekitar 5.000 aktivitas edukasi dengan memanfaatkan sarana digital dengan jumlah peserta lebih dari 950 ribu orang,” terangnya dalam kegiatan Sinergi dan Kolaborasi Pasar Modal untuk Negeri serta Penghargaan Galeri Investasi (GI) BEI Terbaik 2021 secara daring, Rabu (15/12/2021).

Data KSEI per 10 Desember 2021 mencatat sepanjang tahun ini jumlah investor pasar modal Indonesia telah mencapai 7.279.980 single investor identification (SID) atau tumbuh 87,59 persen dibandingkan pencapaian di akhir tahun 2020 sebesar 3.880.753 SID. Sedangkan jumlah investor saham telah mencapai 3.375.221 SID atau naik 99,09 persen dari jumlah 1.695.268 SID pada akhir tahun lalu.

Untuk semakin memudahkan masyarakat dalam berinvestasi, BEI juga mengenalkan pesan edukasi pasar modal “Paham, Punya, dan Pantau” untuk mengedukasi masyarakat secara luas tentang cara investasi yang benar.

Pesan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat tentang cara investasi yang benar seiring dengan peningkatan signifikan dari jumlah investor baru pasar modal Indonesia.

[irp]

Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan, pesan paham, punya, dan pantau masing-masing memiliki muatan cara berinvestasi yang dapat menjadi pedoman bagi calon investor ketika memulai berinvestasi di pasar modal Indonesia.

“Paham dalam berinvestasi itu harus menggunakan dana lebih, paham kesesuaian profil risiko produk investasi dengan profil risiko dari masing-masing investor, dan paham tujuan investasinya,” terangnya.

Lebih lanjut, dijelaskan Hasan, untuk kata pesan “punya” dimaksudkan, bahwa memiliki (punya) produk investasi saat ini sudah lebih mudah serta murah, namun investor tetap perlu berlatih untuk melakukan diversifikasi agar pertumbuhan portofolio investasinya dapat lebih stabil dan terjaga.

Kemudian, melalui pesan “pantau”, lanjut Hasan, investor perlu untuk memantau secara berkala portofolio investasinya, baik dari sisi pergerakan harganya maupun kinerja perusahaannya, serta update dengan berita dan informasi terkait produk investasinya agar meningkatkan pengetahuan sekaligus menambah pertimbangan dalam investasinya.

Selain itu, kata Hasan, demi semakin memudahkan investor pemula maupun calon investor memahami berbagai hal terkait pasar modal Indonesia, maka BEI menyediakan wadah pembelajaran yang bernama halaman InvestHub di situs web BEI www.idx.co.id.

“InvestHub memuat informasi, mulai dari tata cara pembukaan rekening efek, definisi dari ragam instrumen investasi di pasar modal Indonesia, serta informasi lain yang dapat menjadi bekal investor pemula maupun calon investor sebelum berinvestasi,” jelasnya.

Per 3 Desember 2021, BEI sendiri telah memiliki 574 GI BEI yang tersebar di seluruh Indonesia. Peran GI BEI sebagai salah satu ujung tombak pengembangan pasar modal membuat masyarakat menjadi lebih mudah, inklusif, dan intens dalam mendapatkan informasi melalui sosialisasi serta edukasi yang dilaksanakan oleh BEI.

BEI rutin melakukan pemantauan terhadap keaktifan setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh masing-masing GI BEI. Hingga kini penghargaan Galeri Investasi BEI pertama kali diresmikan pada 2010 silam dengan nama awal adalah Pojok Bursa.

“Evaluasi ini menjadi poin krusial agar masyarakat memperoleh pelayanan optimal ketika membutuhkan informasi pasar modal melalui GI BEI,” tuturnya.

Sebagai bentuk apresiasi bagi GI BEI teraktif dan AB Mitra pendamping GI dengan kinerja terbaik, maka pada tahun ini diselenggarakan kembali Penghargaan GI BEI yang merupakan tahun kesebelas penyelenggaraan acara ini.

[irp]

Kategori pertama adalah Kategori GI BEI Teraktif berdasarkan Penambahan Jumlah Rekening Efek di periode penilaian Oktober 2020 – September 2021, dimenangkan oleh Universitas Muhammadiyah Purwokerto dengan jumlah pertumbuhan rekening efek baru sebanyak 2.330 SID.

Disusul oleh UIN Raden Mas Said Surakarta di posisi kedua dengan 1.115 SID, dan Universitas Islam Malang di posisi ketiga dengan 877 SID baru.

Kategori kedua, yaitu GI BEI Teraktif berdasarkan Nilai Transaksi yang dimenangkan oleh Politeknik Bisnis dan Pasar Modal (BCM College) dengan nilai transaksi Rp1.588.815.197.061,00. STIE Trisakti

(Trisakti School of Management) di posisi kedua dengan nilai transaksi Rp1.375.943.268.141,00, dan Universitas Ciputra di posisi ketiga dengan nilai transaksi Rp515.892.333.099,00.

Kategori GI BEI Teraktif berdasarkan Aktivitas Edukasi dan Pemerataan Informasi merupakan kategori ketiga dan dimenangkan oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan total angka yang diraih adalah 448,98 poin.

Pemenang kedua adalah FEB Islam UIN Sunan Ampel Surabaya dengan total angka sebesar 432,53 poin, dan Universitas Palangka Raya sebagai pemenang ketiga untuk kategori ini dengan total angka sebesar 431,45 poin.

Kategori keempat, GI BEI Teraktif berdasarkan Pengembangan dan Inovasi Kegiatan yang dimenangkan oleh Universitas Muhammadiyah Purwokerto dengan inovasi berupa Penciptaan Inklusi Massal Melalui Program Vaksinasi Dosis 1 di Purwokerto, diikuti oleh 628 peserta.

Pemenang kedua adalah Universitas Ma Chung dan pemenang ketiga adalah Universitas Palangkaraya. (*)

Penulis: Devi Nila Sari
Editor: Redaksi

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *