Proyek Pasar Pagi Samarinda 7 lantai siap rampung Oktober 2025! Pedagang dan pembeli bersiap kembali beraktivitas di pasar modern yang bikin belanja makin seru dan nyaman.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Samarinda memastikan proyek pembangunan Pasar Pagi akan rampung pada Oktober 2025.
Kepastian ini disampaikan Kepala Dinas PUPR Samarinda, Desy Damayanti, usai menghadiri rapat bersama DPRD Kota Samarinda terkait progres realisasi APBD 2025 di Gedung DPRD Samarinda, Senin (7/7/2025).
Desy menjelaskan bahwa progres pembangunan Pasar Pagi saat ini telah memasuki tahap akhir. Struktur utama bangunan sudah selesai sejak tahun lalu, dan kini pengerjaan difokuskan pada penyelesaian fasilitas pendukung.
“Untuk Pasar Pagi sendiri, secara perencanaan kami pastikan akan selesai tahun ini. Pendanaannya memang dirancang selama dua tahun, dan saat ini sudah masuk tahap akhir,” ujarnya.
Desy menambahkan, jika proses lelang berjalan sesuai jadwal, proyek dipastikan selesai tepat waktu pada Oktober 2025.
Ia mengungkapkan bahwa pekerjaan fisik di lapangan sudah berjalan, bahkan beberapa bagian telah melalui proses serah terima. Adapun sejumlah perubahan teknis yang muncul selama pelaksanaan proyek bersifat minor dan baru teridentifikasi setelah pengerjaan dimulai.
Proyek dengan nilai anggaran sekitar Rp438 miliar ini dirancang memiliki tujuh lantai, yang akan menjadi pusat aktivitas perdagangan modern di Samarinda, lengkap dengan berbagai fasilitas pendukung bagi pedagang maupun pengunjung.
“Fokus pekerjaan saat ini adalah penyelesaian fasilitas seperti instalasi listrik, kios-kios, serta penyempurnaan detail arsitektur interior. Struktur utama, termasuk kolom dan pondasi bangunan, sudah rampung,” bebernya.
Lebih lanjut, Desy menyampaikan bahwa terkait penempatan pedagang, pihaknya akan menyesuaikan dengan arahan yang telah disepakati bersama Wali Kota Samarinda. Namun, ia menegaskan bahwa pembagian kios dan pengelolaan pedagang sepenuhnya menjadi kewenangan Dinas Perdagangan.
“Kami hanya menyiapkan infrastruktur sesuai kebutuhan dan permintaan dari Dinas Perdagangan. Nantinya, dinas terkait yang akan mengatur penempatan pedagang secara menyeluruh,” tutupnya. (*)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Redaksi Akurasi.id