Tapak Tilas Ahmad Bajuri, Mantan Bhabinkamtibmas Loktuan Berprestasi Penuh Inovasi

Suci Surya
39 Views
Ahmad Bajuri dikenal sebagai sosok yang humanis. (Diva Ramadhani Prasetyo/akurasi.id)

Aipda Ahmad Bajuri membulatkan tekadnya pensiun dini sebagai anggota Polri. Jabatannya sebagai Bhabinkamtibmas Loktuan dilepaskannya demi fokus pada keluarga dan menjalani usahanya. Berikut tapak tilas Ahmad Bajuri, sosok polisi yang dikenal humanis. 

Kaltim.akurasi.id, Bontang – Ada yang berbeda dari Aipda Ahmad Bajuri. Tak seperti hari-hari sebelumnya, kali ini dia menemui wartawan tanpa balutan seragam coklat dan ban lengan Bhabinkamtibmas berwarna kuning di tangan kirinya. Hari ini dia berpakaian santai, hanya mengenakan jersey dan bucket hat coklat di kepalanya.

Nampak dia tengah duduk mengobrol bersama rekannya sembari menyeruput kopi panas. Dari kejauhan, pria yang akrab disapa Bajuri melemparkan senyum kepada wartawan Akurasi.id yang baru tiba di tempat temu yang dijanjikan. Senyumnya teduh. Garis lengkung terbentuk di sudut bibir Bajuri. Matanya kian menyipit seiring senyumannya yang semakin melebar.

Begitulah sosok Bajuri. Tak hanya kepada wartawan, di mata warga Loktuan memang dia dikenal sebagai pria yang ramah dan tak segan menolong sesama. Jiwa humanisnya tinggi. Buktinya, dia pernah membantu seorang pemuda yang terlantar kembali ke kampung halamannya di Nganjuk, Jawa Timur.

Singkatnya, pemuda bernama Ilham itu tadinya bekerja di salah satu perusahaan kayu, di Kutai Timur (Kutim). Seiring berjalannya waktu, dia memutuskan keluar lantaran asupan sembako ke lokasi tempatnya bekerja tak kunjung datang. Dia hidup luntang-lantung tak tentu arah tanpa perbekalan. Bahkan kartu identitasnya hilang entah di mana.

Mengetahui pemuda tersebut menumpang di salah satu rumah warga, Bajuri pun segera mendatanginya. Dia memberi tumpangan pemuda tersebut tinggal di rumahnya beberapa saat. Bahkan membantunya memberi ongkos pulang. Begitulah sifat Bajuri yang dikenal warga sebagai Bhabinkamtibmas Loktuan selama 13 tahun ini.

Namun sayang, pria kelahiran 20 Oktober 1979 ini harus mengambil keputusan berat. Per tanggal 1 Oktober 2023 Bajuri resmi melepas seragamnya. Dia memutuskan pensiun dini dari karirnya di kepolisian usai menjalani hidupnya selama 22 tahun melayani masyarakat.

Sudah lama memang Bajuri mempertimbangkan keputusannya mundur dari kepolisian. Ingin fokus pada keluarga menjadi alasan suami dari Sunik Widyarsih itu. Dirinya juga ingin serius menjalankan usaha rental alat berat miliknya. Kedua faktor itulah yang membulatkan tekadnya berhenti menjadi abdi negara.

Anak Petani yang Berhasil Menjadi Polisi

Menapak tilas masa lalu Bajuri, rupanya pria berkulit sawo matang ini terlahir dari keluarga begitu sederhana. Orangtuanya berprofesi sebagai petani di Nganjuk, Jawa Timur.

Medio 1998, Bajuri berhasil menamatkan pendidikan menengah atas. Waktu terus berlalu, hingga menginjak tahun 2000 dirinya tak sengaja mendengar adanya penerimaan anggota Polri melalui siaran radio.

Awalnya dirinya tak ingin mendaftar. Dibenaknya pasti akan ada banyak pendaftar dan kecil kemungkinan bisa lolos. Namun tak ingin pesimis, akhirnya dia memantapkan diri untuk mendaftar. Kemudian dirinya mengikuti tahap seleksi yang ada.

Jalan yang dilaluinya tak selalu mulus. Dia menghadapi keras dan ketatnya tahap seleksi demi menjadi abdi negara. Tak lupa pula dirinya berdoa dan terus bekerja keras agar lolos seleksi.

“Akhirnya saya lolos seleksi. Semua juga berkat doa orang-orang sekitar yang mendukung saya,” ucapnya pada Senin (2/10/2023) kemarin.

Singkat cerita, akhirnya pada tahun 2001 dirinya telah resmi dilantik menjadi anggota Polri. Sembari menjadi anggota kepolisian, dia melanjutkan kembali pendidikannya ke jenjang S1 Jurusan Hukum di salah satu universitas di Nganjuk, Jawa Timur.

Bajuri Sosok Polisi Ramah yang Berprestasi Penuh Inovasi

Selama Bajuri bertugas sebagai anggota Bhabinkamtibmas di Kelurahan Loktuan, dia selalu melakukan pendekatan ke masyarakat. Persoalan sosial yang terjadi di tengah masyarakat di wilayahnya, dia selalu turut hadir untuk menyelesaikan permasalahan dengan bijak.

Dalam pendekatan kepada warga, Bajuri tidak bosan berbaur dengan masyarakat di wilayah tugasnya. Berbagai hajatan di tengah masyarakat, selalu dia hadiri untuk menyampaikan pesan kamtibmas.

Selama masa pengabdiannya, Bajuri pernah mendapatkan 2 penghargaan. Dimana penilaiannya tersebut didasari dari pandangan masyarakat setempat. Salah satunya mendapat predikat sebagai Bhabinkamtibmas terbaik se-Kaltim dari Polda Kaltim. Penghargaan tersebut dia dapatkan pada saat hari jadi Polri yang ke-72 pada 2018 lalu. Penghargaan ini merupakan kali keduanya yang dia terima setelah sebelumnya terpilih sebagai Bhabinkamtibmas terbaik se-Kota Bontang.

“Alhamdulillah, penghargaan itu jadi momen yang tak terlupakan,” imbuhnya.

Tak hanya berprestasi, selama masa jabatannya dahulu Bajuri telah menciptakan beberapa inovasi yang membantu masyarakat setempat. Dirinya membuka layanan kantor di rumah atau biasa disebut dengan Rumah Bhabin. Inovasi itu dibuat agar memudahkan masyarakat untuk melapor. Di mana itu menjadi poin penting bagi Bajuri.

“Saya ingin masyarakat itu tidak takut untuk bersuara atau melaporkan hal-hal yang menjadi keresahan mereka. Maka dari itu saya membuat layanan kantor di rumah sehingga masyarakat jadi tidak segan dan tak ada rasa tidak akan dilayani,” jelasnya.

Selain itu dirinya juga membangun taman baca di Selambai. Bajuri juga membuat taman baca keliling. Idenya ini berawal dari maraknya anak-anak serta remaja yang menenggak minuman keras (miras), mabuk-mabukan, serta mengelem. Atas dasar itulah Bajuri berusaha melakukan pendekatan kepada masyarakat dan pemerintah setempat untuk menarik perhatian anak-anak dan remajanya.

Tercetuslah ide Bajuri untuk mendirikan perpustakaan di daerah Selambai itu. Solusi ini pun akhirnya membuahkan hasil. Tidak ada lagi kegiatan anak-anak bahkan remaja yang meresahkan masyarakat setempat.

“Walau saya telah resmi pensiun dini, saya berharap inovasi tersebut berjalan sebagaimana mestinya dan tetap bisa membantu masyarakat di sekitar sana,” pungkasnya. (*)

Penulis: Diva Ramadhani Prasetyo
Editor: Suci Surya Dewi

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *