
Akibat banjir Desa Long Lalang di Kecamatan Tabang, Kukar, sebanyak 60 pekerja terisolir. Bahkan korban banjir tersebut tak dapat pasokan makanan dan obat-obatan.
Akurasi.id, Samarinda – Sebanyak 60 pekerja proyek pembuatan jembatan Belayan terisolir di Desa Long Lalang, Kecamatan Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Musibah ini merupakan dampak dari banjir yang kini tengah menimpa kawasan tersebut, sejak Minggu (23/1/2022).
[irp]
Alhasil, kondisi tersebut menyebabkan para pekerja tidak bisa mendapatkan pasokan makanan dan obat-obatan. Mendapat laporan atas kejadian tersebut, Kepala Unit Siaga SAR Samarinda Asri menyampaikan, pihaknya telah mengirimkan petugas untuk membantu evakuasi pekerja.
“Tim SAR telah berangkat hari ini (Senin) pukul 13.00 Wita dan kami perkirakan baru akan tiba di lokasi kejadian peristiwa pukul 19.00 Wita,” kata Asri dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/1/2022).
Baca Juga
Dia mengatakan, Tim SAR Samarinda mendapat laporan adanya pekerja terisolir di lokasi proyek tersebut pada Senin, pukul 12.45 Wita. Informasi itu diperoleh dari Franky Mateheru melalui Kantor SAR Kaltim-Kaltara.
Mengutip dari laporan Franky, diketahui pekerja terisolir sejak Minggu, (23/1/2022) pukul 17.00 Wita. Kejadian ini terjadi setelah sebelumnya terjadi musibah banjir di lokasi proyek.
Pekerja sempat diamankan di kawasan yang lebih tinggi, yaitu di Desa Long Lalang. Namun, karena debit air terus meninggi, Desa Long Lalang pun tak lepas dari kepungan banjir dan terisolasi. Hal itu menyebabkan pekerja yang mengungsi di desa tersebut tak dapat memperoleh makanan dan obat-obatan.
Baca Juga
“Adapun 60 pekerja tersebut merupakan pekerja PT Waagner Biro Indonesia,” terangnya.
[irp]
Adapun tim yang bergerak untuk mengevakuasi para pekerja di antaranya baik Unit Siaga SAR Samarinda, PT Buma, dan PT Waagner Biro Indonesia. Dengan membawa rescue d-max, truk personil, perahu karet, mopel, peralatan medis dan alkom.
Kronologi Pekerja Berhasil Terevakuasi saat Banjir Desa Long Lalang
Setelah menerima laporan adanya 60 pekerja yang terisolir banjir di kawasan Tabang, Unit Siaga SAR Samarinda segera berangkat untuk memastikan informasi tersebut. Selain itu, Unit Siaga SAR Samarinda juga melakukan koordinasi dengan BPBD Kukar.
[irp]
Setelah melakukan koordinasi bersama, BPBD Kukar dan SAR Samarinda tiba di lokasi sekira pukul 19.00 Wita. Informasi dari Kapolsek Tabang, pekerja telah berhasil di evakuasi dalam keadaan selamat dengan menggunakan speed boat. Ketinggian air yang berangsur turun menjadi 30 hingga 40 sentimeter pun mempermudah upaya evakuasi.
“Sesampainya di sana kami memperoleh informasi ke 60 korban sudah di evakuasi oleh PT Bayan Group ke tempat yang lebih aman. Kami juga memperoleh informasi data-data dan foto-foto korban yang dipastikan selamat,” terang Koordinator Basarnas Unit Siaga SAR (USS) Samarinda Dwi Adi Wibowo, Senin (24/1/2022) malam.
Untuk itu, Unit Siaga SAR Samarinda melakukan debriefing dengan BPBD Kukar. Karena evakuasi korban telah berhasil, maka pengusulan operasi banjir di lokasi proyek Jembatan Belayan ditutup. Seluruh unsur SAR gabungan pun telah kembali ke kesatuan masing-masing.
Sekadar informasi, bencana banjir terjadi di kawasan Kecamatan Tabang, sejak Minggu (23/1/2022). Menyebabkan sedikitnya 11 desa turut terendam dengan ketinggian air mencapai 10 hingga 85 sentimeter.
[irp]
Menyebabkan ratusan kepala keluarga (KK) terdampak, Selain itu, turut menyebabkan akses jalan terputus. Meski Senin (24/1/2022) debit air sedikit menurun, namun perkiraan akan meningkat mengingat hujan yang kembali terjadi. (*)
Penulis: Devi Nila Sari
Editor: Suci Surya Dewi