Pemerintah Bangun 20 Sekolah Garuda Baru di Wilayah 3T, Siapkan Generasi Unggul dari Pinggiran

Langkah besar menuju pemerataan pendidikan kembali diambil pemerintah. Dua puluh Sekolah Garuda akan berdiri di wilayah 3T, membuka harapan baru bagi anak-anak berprestasi dari daerah terpencil untuk menembus jenjang pendidikan terbaik di negeri ini.
Fajri
By
1.7k Views

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Pemerintah menegaskan komitmennya memperkuat pemerataan pendidikan dengan membangun 20 Sekolah Garuda Baru di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).
Sekolah ini dirancang dengan kurikulum berbasis data, fasilitas efisien, dan fokus pada pengembangan akademik sekaligus pemberdayaan masyarakat lokal.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan, Sekolah Garuda merupakan bentuk nyata keberpihakan negara terhadap anak-anak berprestasi di seluruh Indonesia, agar memiliki kesempatan yang sama dalam mengembangkan potensi akademik dan karakter kepemimpinan.

“Sekolah Garuda dihadirkan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia. Ini sekolah khusus bagi siswa berprestasi agar bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, bahkan hingga ke kampus ternama,” ujarnya.

Menurutnya, pembangunan Sekolah Garuda Baru menjadi bukti bahwa pemerintah tidak ingin kesenjangan pendidikan antarwilayah terus melebar. Seluruh sekolah akan dibangun dari nol, dengan standar tenaga pengajar, kurikulum, dan sarana prasarana setara sekolah unggulan di kota besar.

“Presiden sudah menegaskan, pendidikan bermutu adalah jalan menuju bangsa maju. Negara yang ingin sejahtera harus menguasai sains dan teknologi. Sekolah Garuda disiapkan untuk melahirkan kader bangsa yang kuat secara akademik dan berkarakter Indonesia,” tegasnya.

Saifullah menjelaskan, program Sekolah Garuda merupakan bagian dari kebijakan Quick Win Presiden Prabowo Subianto dalam transformasi pendidikan nasional. Pemerintah kini menjalankan orkestrasi kebijakan besar di bidang pendidikan, mulai dari program makan bergizi gratis, perbaikan sarana sekolah, pemeriksaan kesehatan siswa, peningkatan kesejahteraan guru, hingga penguatan dua pilar pendidikan baru: Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda.

“Pada 2026, Presiden mengalokasikan anggaran pendidikan lebih dari Rp769 triliun, sebagian di antaranya ditujukan untuk pengembangan Sekolah Garuda di berbagai daerah,” ungkapnya.

Tahun 2025, sebanyak 12 sekolah di 11 provinsi telah lolos seleksi nasional sebagai Sekolah Garuda, termasuk SMA Negeri 10 Samarinda di Kalimantan Timur. Selain itu, empat sekolah baru sedang dibangun di Bangka Belitung, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, dan Kalimantan Utara.

Dalam rencana jangka panjang, pemerintah menargetkan berdirinya 100 Sekolah Garuda hingga 2029, yang terdiri dari 80 sekolah transformasi dan 20 sekolah baru di wilayah 3T. Saifullah menyebut langkah ini sebagai investasi strategis bagi masa depan bangsa.

“Sekolah Garuda bukan hanya mencetak siswa pintar, tapi juga menyiapkan agen perubahan di daerah masing-masing. Mereka diharapkan menjadi teladan dan penggerak kemajuan sosial,” katanya.

Ia menambahkan, keberadaan Sekolah Garuda menjadi simbol afirmasi pemerintah terhadap pentingnya pemerataan kesempatan belajar di seluruh Indonesia.

“Melalui pendidikan berbasis data dan pengajaran yang adaptif, program ini diharapkan mampu memperkecil kesenjangan mutu pendidikan nasional,” tutupnya. (*)

Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Menu Vertikal
Menu Sederhana
#printfriendly .related-sec { display: none !important; } .related-sec { display: none !important; } .elementor-2760 .elementor-element.elementor-element-0f8b039 { --display: none !important; } .elementor-2760 { display: none !important; }