Kebakaran di Loktuan Berdampak Kepada Enam Bangunan dan 42 Jiwa. Kerugian Diperkirakan Mencapai Miliaran.
Kaltim,akurasi.id, Bontang – Kebakaran yang terjadi di Jalan Kapal Pinisi RT 41, Samping Pos 7 Loktuan, Kelurahan Loktuan, Bontang, Minggu (7/7/24) malam. Menyisakan duka bagi warga setempat.
Bagaimana tidak, si jago merah melahap sebuah ruko dan menjalar ke bangunan sebelahnya. Kejadian tersebut berlangsung di kala warga tengah bersiap untuk istirahat usai aktivitasnya seharian.
Akibat kejadian tersebut, sedikitnya 6 bangunan ikut terdampak. Yang membuat sekira 42 jiwa dan 8 KK kehilangan tempat tinggal. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Kepala Disdamkartan, Amiludin menjelaskan, pihaknya butuh waktu dua jam untuk penanganan kebakaran di salah satu kelurahan di Kota Taman, sebutan lain Bontang, itu. Penanganan selama dua jam tersebut sudah termasuk pendinginan api untuk memastikan tidak ada lagi titik api.
“Kami pertama kali mendapatkan laporan kebakaran tepat pukul 20.50 Wita. Kemudian, segera menuju lokasi,” ungkapnya.
Saat pihaknya sampai di lokasi, api sudah menyala di ruko dua lantai tersebut. Namun, dalam proses pemadamannya pihaknya mengalami sejumlah kendala. Karena pertama, titik awal kebakaran adalah ruko yang terkunci, jadi petugas kesulitan menjangkau titik api. Sebagai informasi, pemilik ruko sedang tidak berada di tempat.
Selain itu, karena berada di kawasan padat penduduk, akses menuju tempat kejadian juga sulit dijangkau. Tim harus masuk ke gang kecil untuk melakukan pemadaman.
“Karena ruko dalam kondisi tergembok, kami terpaksa membuka ruko secara paksa. Kemudian, tim mulai menyebar ke belakang dan sebelah ruko untuk memadamkan api,” ungkapnya.
Diduga Akibat Korsleting Listrik, Kerugian Kebakaran di Loktuan Diperkirakan Rp1,9 Miliar
Selain terkendala akses dan ruko yang terkunci, ia mengungkapkan, proses pemadaman juga terkendala listrik yang belum padam. Sehingga, pihaknya harus berhati-hati menggunakan air untuk memadamkan api agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Karena proses pemadaman dilakukan dengan lebih hati-hati, hal inipun tidak memaksimalkan kerja-kerja pemadaman.
“Petugas bisa terkena dampak dari listrik tersebut. Setelah padam baru petugas bisa penanganan dengan maksimal,” ujarnya.
Dalam proses penjinakan si jago merah, sedikitnya 75 personel pemadam dan seluruh unit yang berada di mako Bontang. Dibantu unit dari PKT dan BPBD.
Belum diketahui secara pasti penyebab bencana di Minggu malam tersebut. Namun, Amiludin mendapatkan informasi sementara, bahwa kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik.
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hari jika meninggalkan rumah. Jika ingin pergi ke luar kota, sebaiknya pastikan listrik dalam kondisi padam dan titipkan kunci ke rumah RT setempat atau orang kepercayaan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Pastikan setiap colokan tidak terpasang dan pastikan kompor tidak menyala, lalu kalau bisa kunci titipkan ke RT jadi bisa saling menjaga,” jelasnya.
Sebagai informasi, enam bangunan yang terdampak atas kebakaran ini yaitu tiga rumah beserta isi bangunan hangus terbakar, satu rumah mengalami rusak sedang, satu rumah rusak ringan dan satu rumah lainnya ikut terdampak. Menjadikan bencana ini kebakaran terbesar kedua di wilayah Loktuan. Kerugian aset diperkirakan mencapai Rp1,9 miliar. (*)
Penulis: Dwi Kurniawan Nugroho
Editor: Devi Nila Sari