Warganya tewas antre minyak goreng, Wali Kota Samarinda meminta toko ritel mencoba metode penjualan yang lebih rapi, seperti menerapkan sistem kupon hingga pembagian jam operasional penjualan minyak goreng.
Akurasi.id, Samarinda – Kasus kelangkaan minyak goreng yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa kembali mencengangkan publik. Sebab, seorang warga Samarinda dikabarkan tutup usia dengan dugaan kelelahan usai mengantre minyak goreng di empat toko ritel sekaligus dalam sehari.
Kondisi fisiknya yang diketahui memiliki riwayat penyakit sesak nafas pun diduga sebagai penyebab utama menurunnya kesehatan korban. Hingga akhirnya yang bersangkutan pingsan saat antre minyak goreng di ritel terakhir di Jalan AW Sjahranie dan menghembuskan nafas terakhir saat menjalani perawatan di RSUD AW Sjahranie, Selasa (15/3/2022) sekira pukul 11.00 Wita kemarin.
[irp]
Menyikapi hal tersebut, Wali Kota Samarinda Andi Harun meminta, agar toko ritel yang bersangkutan tidak lepas tanggung jawab berkaitan persoalan ini. Sebab, antrean minyak goreng di tempat tersebut menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
“Ritel harus tanggung jawab. Ini pelajaran buat ritel yang bersangkutan serta semua pasar modern atau swalayan lain. Untuk mencari metode yang lebih aman dan tidak menyebabkan kerumunan,” kata dia kepada awak media, Selasa (15/3/2022).
Ia mengatakan, pihak toko ritel dapat mencoba metode penjualan yang lebih rapi, seperti menerapkan sistim kupon hingga pembagian jam operasional penjualan minyak goreng. Sehingga, warga yang datang tidak perlu bertumpuk di waktu bersamaan.
“Selama mereka punya kupon, setiap waktu mereka bisa saja menukarkan kuponnya tanpa harus berkerumun dan menyebabkan antrean panjang,” kata dia.
Selain itu, atas kejadian yang menyedihkan ini, Andi Harun juga meminta Dinas Perdagangan Samarinda segera mendatangi pihak manajemen ritel untuk mengurusi kejadian ini. “Dengan membantu meringankan beban (keluarga yang ditinggalkan),” tuturnya.
Sementara untuk turun langsung melakukan pengecekan stok minyak goreng hingga mendatangi ritel dimaksud secara langsung, untuk saat ini orang nomor satu di Samarinda itu masih mempertimbangkannya. “Nanti saya pertimbangkan dalam satu atu dua hari ini,” ujarnya.
[irp]
Diketahui, korban yang meninggal dunia dengan dugaan kelelahan usai antre minyak goreng bernama Rita Riyani (49), merupakan warga warga Jalan Pangeran Suryanata, Kelurahan Air Putih, Kecamatan Samarinda Ulu, Kaltim.
Kelangkaan minyak goreng turut memaksa ibu empat anak berburu minyak goreng di sejumlah ritel, Minggu (14/3/2022) lalu. Hingga akhirnya, ia pun mendatangi empat ritel sekaligus dalam sehari yang cukup jauh dari rumahnya dan diduga kelelahan kemudian pingsan di ritel terakhir, di Jalan AW Sjahranie.
Rita sempat dilarikan ke RSUD AW Sjahranie dan menjalani perawatan selama dua hari hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia, Selasa (15/3/2022). Dari pemeriksaan medis dan keterangan keluarga, yang bersangkutan memiliki riwayat sesak nafas. (*)
Penulis: Devi Nila Sari
Editor: Redaksi Akurasi.id