Berkunjung ke Disdikbud Kaltim, Sri Sampaikan Arahan Penting

Devi Nila Sari
9 Views
Sekprov Kaltim Sri Wahyuni saat berkunjung ke Disdikbud Kaltim. (Dok Pemprov Kaltim)

Sekprov Kaltim Sri Wahyuni berkunjung ke Disdikbud Kaltim, setelah sebelumnya mengunjungi Disperindagkop UKM Kaltim. Sebagai bagian dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan. Untuk mencapai visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim yang 2 tahun lagi akan berakhir.

Akurasi.id, Samarinda – Mengawali tugas sebagai Sekprov Kaltim, Sri Wahyuni gerak cepat dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan. Salah satunya, dengan mengagendakan kunjungan ke sejumlah perangkat daerah di lingkup Pemprov Kaltim, tak terkecuali Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim.

Dengan tujuan, mengumpulkan sejumlah data sekaligus memberikan arahan. Sebagai bagian dalam mencapai visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim yang akan berakhir pada 2023 mendatang.

[irp]

Dalam arahannya, Sri Wahyuni menekankan empat poin penting yang harus dilaksanakan sesuai tugas pokok dan fungsi Disdikbud Kaltim. Pertama, berkaitan tertib administrasi. Dengan tujuan, merealisasikan target indikator kinerja.

“Jadi siapapun di dinas, mau itu pejabat struktural sampai outsourching yang berkenaan kegiatan, sebelum merencanakan harus tahu indikator kinerjanya apa. Serta bisa menterjemahkan indikator kinerjanya apa. Selain itu, terkait beban kerja besar seperti lelang konstruksi. Dapat kerja sama dengan Dinas PU,” kata dia dalam kunjungannya, Kamis (14/4/2022).

Kedua, terkait urusan pendidikan. Ke depan, pihaknya akan membentuk gugus tugas yang memetakan potensi anak didik (lulusan SMA/SMK) di Kaltim. Untuk memetakan berapa kebutuhan pasar industri.

“Apakah link and match nya sudah ketemu. Apakah jurusan itu perlu ditambah, dikurangi atau ada jurusan baru yang belum kita punya. Tapi pasar industri membutuhkan. Jurusan multimedia misalnya, yang saaat ini sedang tren,” jelasnya.

[irp]

Sri Soroti Perihal Kebudayaan dan Beasiswa Kaltim

Ketiga, terkait urusan kebudayaan. Sebab,daerah lain tidak hanya mengenal Kaltim dari sumber daya alamnya, namun juga kaya akan budayanya. Saat ini pendulumnya sudah kembali ke Kaltim.

Dari kerajaan Hindu tertua, pusat dari zaman pra sejarah ke sejarah telah mengenal tulisan. Sekarang kembali lagi ke sini dengan adanya ibukota negara (IKN).

“Nah, budayanya harus kita angkat. Salah satunya Museum Mulawarman. Kita berharap ke depan Museum Mulawarman bisa mendapatkan perhatian lebih. Sehingga, benar-benar menjadi museum hidup dan setiap pengunjung yang datang akan terkenang. Serta punya memori bahwa inilah gambaran Kesulatan Kutai tempo dulu,” terangnya.

Terakhir, terkait beasiswa Kaltim. Yang mana, Sri mengharapkan ada perluasan peruntukkan beasiswa Kaltim. Tidak hanya untuk pelajar, namun juga ada pekerja sektor jasa produktif.

“Ada pelaku ekonomi kreatif, perkoperasian dan industri (welding). Kenapa kita memerlukan itu, karena ketika mereka memiliki kompetensi, mereka bisa bekerja. Ketika mereka bisa bekerja, mereka juga bisa menarik angkatan kerja yang lain,” pungkasnya. (*)

Penulis/Editor: Devi Nila Sari

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *