Cegah Bullying, Ketua PKK PPU Tegaskan Pentingnya Sekolah Ramah Anak

Suci Surya
2 Views
Ketua PKK Kabupaten PPU Linda Romauli Siregar (kanan). (Muhammad Zulkifli/Akurasi.id)

Ketua PKK Kabupaten PPU Linda Romauli Siregar menegaskan pentingnya sekolah ramah anak untuk meminimalisir terjadinya bullying.

Kaltim.akurasi.id, Penajam – Masalah perundungan atau bullying di lingkungan sekolah terus menjadi perhatian serius. Para ahli pendidikan dan tokoh masyarakat semakin prihatin dengan dampak negatif yang ditimbulkan.

Bukan hanya merupakan ancaman terhadap keamanan fisik dan mental siswa, tetapi bullying juga menciptakan lingkungan belajar yang tidak kondusif di sekolah. Oleh karena itu, perlunya terobosan khusus dalam meminimalisir kejadian semacam itu menjadi semakin mendesak.

Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Linda Romauli Siregar berupaya memperbaiki lingkungan sekolah untuk mencegah kejadian bulying yang masih sering terjadi. Dia menyampaikan bahwa tujuan utama mereka untuk membuat sekolah menjadi tempat yang nyaman bagi semua anak. Baik secara fisik maupun ideologis.

Salah satu langkah penting yang dianggap perlu yakni pengimplementasian regulasi sekolah ramah anak. Konsep ini tidak hanya menekankan pada aspek fisik dan keamanan sekolah, tetapi juga mencakup aspek psikologis dan sosial bagi para siswa. Sekolah seharusnya menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi anak-anak untuk menimba ilmu, bukan tempat di mana mereka harus merasa takut atau terancam.

“Jadi kita buat sekolah itu menjadi ramah anak, baik secara fisik maupun secara ideologi,” kata Linda sapaannya kepada media ini, belum lama ini.

Pendekatan yang diambil dengan mengubah sekolah menjadi sekolah yang ramah anak (SRA). Ini mencakup peningkatan sarana dan prasarana (sarpras) sekolah serta kualitas pendidikan yang lebih baik.

“Jadi sekolah itu menjadi lingkungan yang nyaman untuk semua anak, mereka betah di sekolah bersama teman-temannya. Oleh karena itu, kita berusaha menciptakan iklim dan lingkungan yang seperti itu,” ujarnya.

Ia ingin menciptakan iklim yang kondusif di sekolah, di mana anak-anak dapat merasa nyaman untuk berinteraksi satu sama lain. Hal ini diharapkan dapat mengurangi insiden bullying dan menciptakan hubungan yang lebih positif antara sesama siswa.

Salah satu fokus utama dalam transformasi menjadi sekolah ramah anak dengan mencegah terjadinya kecelakaan di lingkungan sekolah. Contohnya adanya genangan air atau kolam kecil bisa menjadi bahaya bagi anak-anak jika tidak ditangani dengan baik.

“Misalkan ada genangan air atau kolam kecil, jika tidak melihatnya bisa menyebabkan anak jatuh,” jelasnya.

Linda menyadari bahwa pencapaian target ini tidak akan terjadi dalam waktu singkat. Tetapi dia optimis bahwa langkah-langkah yang diambil sekarang akan membawa perubahan positif untuk masa depan anak-anak.

Kata dia, untuk mencapai target itu tergantung dengan melihat situasi sekolah. Sehingga target tidak tidak akan tercapai dengan cepat dalam setahun atau dua tahun kedepannya.

“Yang paling penting itu, bagaimana kita dapat merubah situasi kondisi untuk menjadi lebih baik kedepannya suapaya anak-anak merasa nyaman di sekolah,” pungkasnya. (adv/diskominfoppu/zul/uci)

 

Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Suci Surya Dewi

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *