Anggota Komisi III DPRD Kaltim Muhammad Udin memberikan saran agar Pemkot Bontang memberikan peluang baru bagi masyarakat. Guna menekan angka pengangguran di Kota Taman.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Di balik citra Kota Bontang sebagai “Kota Industri,” terdapat realitas yang mungkin tak banyak diketahui. Kota yang disebut sebagai pusat industri utama Kaltim itu ternyata masih memiliki masalah seperti kota-kota lain.
Ya, masyarakatnya masih kesusahan mendapatkan pekerjaan. Sehingga, menjadi tantangan yang tak bisa diabaikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang.
Meski tahun ini pengangguran telah mengalami penurunan sebesar 10 persen, dibanding tahun sebelumnya. Namun, angka pengangguran di Bontang ternyata masih yang paling tinggi di Kaltim. Kehadiran perusahaan industri besar di Kota Taman pun dinilai belum mampu memberi peluang kerja yang optimal bagi masyarakat.
Anggota Komisi III DPRD Kaltim Muhammad Udin mengatakan, meskipun Bontang terlihat berhasil dalam mengundang investasi industri yang menggiurkan. Namun, nyatanya banyak pemuda di sana masih berjuang untuk menemukan pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi mereka.
“Banyak sekali aspirasi masyarakat yang diterima oleh kami sebagai anggota DPRD Kaltim berkaitan dengan susahnya mendapatkan pekerjaan,” tuturnya, Rabu (18/10/2023).
Tingginya Angka Pengangguran Berbanding Terbalik dengan Julukan Bontang Sebagai Kota Industri
Udin, sapaannya menyatakan, hal ini berbanding terbalik dengan julukannya sebagai kota industri. Dimana, kota tersebut tempat berdirinya dua perusahaan raksasa. Yaitu, PT Badak Natural Gas Liquefaction (Badak NGL/LNG ,-red) dan PT Pupuk Kaltim (Pupuk Kaltim ,-red).
“Memang saat ini, PT Badak LNG mengalami penurunan hingga tertatih-tatih. Maka yang masih bertahan kokoh adalah PT Pupuk Kaltim,” ujarnya.
Dia berharap, agar pemerintah setempat dapat memberikan alternatif yang dapat membantu mengatasi masalah ini. Sebab, berkenaan dengan kesejahteraan hidup masyarakat, yang juga merupakan tanggungjawab pemerintah.
“Harapannya, pemkot dapat membuka peluang baru bagi generasi muda. Seperti program pelatihan keterampilan, menjadi enterpreneur di Kota Bontang, dan sebagainya,” ucapnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data yang diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bontang. Hingga Agustus 2022 pengangguran tercatat mencapai 7.742 orang, dari jumlah angkatan kerja sebanyak 99.150 orang.
Angka pengangguran terbuka di Kota Bontang mencapai 7,81 persen. Termasuk yang paling tinggi di Kaltim. Sementara, tingkat pengangguran di tahun ini diketahui mengalami penurunan hingga 10 persen. (adv/dprdkaltim/zul)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Devi Nila Sari