Pemetaan Isu dan Penanganan Krisis, Diskominfo Kaltim Gelar Workshop Untuk Memberikan Basic Ilmu Komunikasi

Devi Nila Sari
4 Views
Kepala Diskominfo Kaltim Muhammad Faisal dalam workshop manajemen komunikasi krisis bersama seluruh jajaran diskominfo kabupaten/kota se-Kaltim. (Dok Diskominfo Kaltim)

Diskominfo Kaltim gelar workshop untuk memberikan basic manajemen komunikasi krisis kepada diskominfo dan pranata humas kabupaten/kota. Harapannya, melalui workshop ini mampu memetakan isu serta melakukan penanganan krisis sebelum masalah semakin besar.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Salah satu peranan penting Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, adalah menyajikan informasi yang berkualitas dan mewujudkan keterbukaan informasi untuk pelayanan publik. Sehingga, diperlukan strategi untuk memanajemen isu dan krisis dengan baik.

Tema inilah yang diangkat dalam workshop yang digelar Diskominfo Kaltim di Hotel Aston, Selasa (18/10/2022). Dalam agenda ini, turut menghadirkan praktisi komunikasi dan public relations, Dr Emilia Bassar M.Si IAPR yang mengisi materi tersebut.

Kepala Diskominfo Kaltim Muhammad Faisal mengatakan, workshop ini sangat penting. Terutama untuk jajaran diskominfo kabupaten/kota, agar mampu meredam dampak dari isu dan krisis itu sendiri.

“Karena kalau kita bisa memanage isu, bisa memanage kritis dengan baik, yang seharusnya hasilnya negatif malah kita bisa dapat positif. Atau minimal kita bisa memanage bahwa isu yang harusnya isu itu bisa menyebabkan terjadinya kehancuran, kerusakan,” ujar Faisal.

Kominfo Kabupaten/Kota Diharapkan Mampu Identifikasi Isu dan Susun Strategi

Pemetaan Isu dan Penanganan Krisis, Diskominfo Kaltim Gelar Workshop Untuk Memberikan Basic Ilmu Komunikasi
Foto bersama Kepala Diskominfo Kaltim Muhammad Faisal bersama kominfo kabupaten/kota dan Praktisi komunikasi dan public relations, Dr Emilia Bassar M.Si IAPR. (Dok Diskominfo Kaltim)

Ia pun mengharapkan, ke depannya peranan kominfo, terutama di kabupaten/kota bisa lebih dalam mengidentifikasi suatu isu. Sehingga, mampu menyusun strategi yang benar agar tidak menjadi krisis yang menyebabkan kehancuran. Sehingga, ia meyakini, materi dari praktisi komunikasi dan public relations dapat memberikan materi yang tepat.

“Bu Emilia salah satu pakar lah di komunikasi di Indonesia dan cukup diakui juga malang melintang sebagai praktisi dan dipakai juga di dewan pers. Beliau selalu jadi ketua untuk indeks kemerdekaan pers. Jadi kami coba panggil dari luar,” urainya.

Ia pun berharap, nantinya diskominfo kabupaten/kota, bisa mengerti soal isu dan krisis yang ada di wilayah masing-masing. Sehingga, isu tersebut tidak sampai jadi booming dan viral di media massa maupun online.

“Ketika sudah kita tau dan bisa memetakan kemudian punya strategi, kan bisa kita atasi sebelum terjadi viral. Ini penting bagi kawan-kawan kominfo dan pranata humas. Dan tidak bisa juga selesai dalam setengah hari. Tapi minimal hari ini basic komunikasinya di gabungkan antara teori dan praktek jadi lebih baik,” pungkas Faisal. (*/adv/diskominfokaltim/gzy)

Penulis: Pewarta
Editor: Devi Nila Sari

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *