Dinas Pariwisata Kaltim menargetkan EBIFF 2025 dikunjungi lebih dari 10 ribu orang. Festival ini diharapkan mendorong ekonomi kreatif, memperkuat pertukaran budaya, dan memberikan dampak positif bagi UMKM lokal.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Dinas Pariwisata (Dispar) Kalimantan Timur (Kaltim) menargetkan peningkatan jumlah pengunjung pada gelaran East Borneo International Folk Art Festival (EBIFF) 2025 dibandingkan tahun sebelumnya.
“Jika tahun lalu target pengunjung berada di kisaran 5.000 orang, maka tahun ini kami berharap bisa mencapai lebih dari 10.000 pengunjung,” ujar Kepala Dispar Kaltim, Ririn Sari Dewi, saat diwawancarai awak media di Samarinda, beberapa waktu lalu.
Ririn mengimbau media untuk turut berperan menyebarluaskan informasi mengenai EBIFF, agar semakin banyak masyarakat yang tertarik hadir, termasuk dari luar daerah.
Ia mengakui bahwa sejak Januari hingga Juli, pihaknya telah menghadapi fase efisiensi anggaran yang cukup memengaruhi sejumlah sektor, termasuk para mitra pariwisata dan pelaku usaha lokal. Oleh karena itu, festival ini diharapkan mampu memberikan dampak ekonomi yang signifikan, khususnya dalam mendorong aktivitas UMKM dan sektor kreatif di daerah.
EBIFF 2025 sendiri akan dikemas dalam beragam rangkaian acara, seperti pertunjukan seni dan budaya, pameran, kunjungan ke sekolah-sekolah, serta pentas interaktif lainnya. Antusiasme masyarakat dalam uji coba penyelenggaraan sebelumnya menjadi pemacu semangat untuk menghadirkan festival yang lebih baik tahun ini.
Festival ini juga diharapkan menjadi ruang pertukaran budaya antarbangsa. Ririn mencontohkan pengalaman tahun lalu, di mana seniman dari Jepang dan Korea Selatan berinteraksi langsung dengan masyarakat Samarinda. Interaksi tersebut dinilai mampu membuka pemahaman budaya lintas negara dan memperkaya perspektif masyarakat lokal.
Ia juga menyebutkan bahwa tema tahun ini mengalami penyesuaian, menyesuaikan dengan visi dan misi gubernur saat ini. Sejumlah aspek teknis pun turut dievaluasi, seperti peningkatan sanitasi, manajemen perjalanan, hingga koordinasi yang lebih matang dengan event organizer (EO), demi memastikan pelaksanaan festival berlangsung lebih tertata.
Penataan visual juga menjadi perhatian. Dispar akan mengatur pengambilan foto agar lebih terstruktur, serta menyiapkan pencahayaan dan tata cahaya sesuai standar festival profesional.
“Semua ini akan kami koordinasikan bersama EO agar pelaksanaan festival berjalan maksimal dan selaras dengan tema yang telah ditentukan,” jelasnya. (Adv/diskominfokaltim/yed)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id