Kepala DPTPH Kaltim Siti Farisyah Yana mengungkapkan, setidaknya ada empat aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pemenuhan pangan Kaltim. Karena, banyak aspek yang mempengaruhi posisi ketahanan pangan.
Kaltim.akurasi, Samarinda – Pemenuhan pangan bagi masyarakat di Kaltim hingga kini masih menjadi tantangan. Daerah geografis Kaltim yang sangat luas dari Pulau Jawa pun menjadi salah satu penyebabnya.
Sebab, setiap kabupaten/kota di Kaltim dapat terpisahkan oleh laut ataupun sungai yang membentang. Hal itu mempersulit distribusi pangan antar daerah, sehingga tidak merata di setiap kawasannya.
Berkaitan dengan itu, Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan Hortikultura (DPTPH) Kaltim Siti Farisyah Yana mengungkapkan, setidaknya ada empat aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pemenuhan pangan Kaltim. Sebab, banyak aspek yang mempengaruhi posisi ketahanan pangan.
Pertama, bagaimana melakukan penyediaan pangan, dalam hal ini baik dari ketersediaan dan hasil produk. Kedua, memastikan akses masyarakat untuk memperoleh distribusi pangan.
“Artinya, masyarakat dapat mengakses dengan mudah dengan cara kemampuan daya beli mereka,” kata dia, pada Dialog Strategi Ketahanan Pangan Kaltim secara daring, Kamis (9/6/2022).
Ketiga, konsumsi pangan bisa berimbang kepada masyarakat. Keempat, bagaimana pangan aman untuk masyarakat konsumsi.
Oleh karena itu, masalah ketahanan pangan merupakan salah satu masalah yang cukup serius. Sebab, salah satu hal yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakat adalah ketersediaan pangan.
“Ada beberapa komoditas atau program-program yang mungkin dapat kita genjot. Demi pemenuhan pangan tersebut,” ucapnya.
Selain itu, dari aspek kerja, pihaknya juga meningkatkan produktivitas pangan. Sedangkan aspek hilirnya melakukan diversifikasi pangan, agar pangan lokal dapat di konsumsi.
Oleh sebab itu, ketahanan pangan yang kuat mutlak untuk diwujudkan. Sebab, akan berdampak pada pembangunan ekonomi yang kuat pula. (*/Prb/ty/adv/diskominfokaltim).
Penulis: Pewarta
Editor: Devi Nila Sari