Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Penyalahgunaan trotoar sudah menjadi pemandangan yang sering ditemui di perkotaan tak terkecuali Samarinda, badahal pembangunan trotoar diperuntukkan untuk para pejalan kaki. Fungsi trotoar yang sudah alih fungsi menjadi tempat pedagang kaki lima serta masih seringnya dijadikan sebagai tempat parkir, menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah Samarinda.
Pemandangan yang sering dijumpai disetiap jalanan Samarinda itu mengurangi keindahan dan estetikan kota.
Jika mengacu pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, tentu hal tersebut sudah melanggar, jika hal tersebut dibiarkan terus menerus, bukan tidak mungkin akan semakin merebak dan penyalahfungsian trotar akan semakin menjamur dimana-mana, yang mengakibatkan tata kota tak terlihat rapih, justru akan mengganggu para pejalan kaki.
Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda Markaca mengatakan bahwa dirinya sangat menyayangkan akan penyalahgunaan trotoar tersebut, dirinya pun meminta pemkot Samarinda melalui pihak berwenang menindak tegas para pelanggar tersebut.
Menurutnya sudah ada aturan bahwa trotoar selayaknya digunakan untuk pejalan kaki, namun selama ini banyak disalahgunakan. Sekalipun beberapa kali ada agenda penertiban dari Satpol PP, namun masih ada saja pihak yang melanggar dan main kucing-kucingan.
Pengawasan pemanfaatan trotoar ini harus dilakukan pemerintah daerah melalui instansi terkait harus terus ditindak lanjuti, karena jika pemerintah lengah maka penyalahgunaan trotar akan kembali lagi.
“Tidak hanya itu saja, oknum yang berjualan di atas trotoar juga mestinya segera ditertibkan, sehingga tidak ada lagi yang mengganggu jalur tersebut,” ujarnya
Ia berharap agar Pemkot Samarinda lebih masif lagi dalam menertibkan pelanggaran yang ada di trotoar. Terlebih menjelang pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) di Kaltim dan Samarinda menjadi kota penyangga IKN, sudah saatnya perwajahan kota ini ditata lebih rapi.
“Ini juga demi ketertiban dan keindahan kota, sehingga larangan itu harusnya dipatuhi oleh seluruh pihak,” tegasnya.
Karena nantinya kedepan akan banyak pendatang ke Samarinda sementara citra kota sendiri bisa tergambar dari penataan kota yang harusnya terjaga kebersihaannya. Termasuk dari trotoar yang seharusnya berfungsi untuk pedestrian atau pejalan kaki.
“Pro kontra itu memang akan ada, tapi kalau yang berpikir demi kemaslahatan masyarakat tentu ini hal yang bagus, tetapi kalau masih memikirkan kepentingan diri sendiri, ini yang sulit untuk ditertibkan,” jelasnya.
Ia menghimbau kepada seluruh masyarakat agar mendukung upaya penggunaan trotoar sesuai dengan fungsinya. Sehingga Kota Samarinda bisa terbebas dari kekumuhan dan menjadi unggulan di Kaltim.
“Seperti di kawasan Mahkota sudah keliatan bersih, jadi ini langkah yang luar biasa dan harus ditingkatkan mulai dari sekarang,” tutup Markaca. (adv/dprdsamarinda/zul)
Penulis: Pewarta
Editor: Redaksi Akurasi.id