Senin , September 9 2024
Entomolog Kesehatan Dinkes Sebut Memberantas DBD Lebih Sulit Dibanding Malaria
Entomolog Kesehatan Dinkes Kabupaten PPU, Harjito Pocco Waluyo. (Muhammad Zulkifli/Akurasi.id)

Entomolog Kesehatan Dinkes Sebut Memberantas DBD Lebih Sulit Dibanding Malaria

Loading

Harjito Pocco Waluyo, Entomolog Kesehatan Dinkes PPU ini menyebut salah satu tantangan terbesar dalam memberantas DBD yakni sifat penyakit tersebut yang kompleks. Penyakit ini disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti, yang memiliki kemampuan untuk menularkan parasit demam berdarah ke telur-telurnya.

Kaltim.akurasi.id, Penajam – Entomolog Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Harjito Pocco Waluyo sebut pemberantasan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) lebih sulit dibandingkan dengan malaria.

Bukan tanpa alasan. Menurutnya dalam pemberantasan penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti ini membutuhkan kolaborasi yang dari seluruh kelompok masyarakat dalam radius 100 meter.

“Jadi itu seandainya hitung-hitungan sebenarnya paling susah itu ya memang memberantas DBD. Itu karena tanggung jawabnya bukan hanya per orang. Kami harus sama kelompok dalam radius paling enggak 100 meter,” terang Harjito Pocco saat ditemui wartawan Akurasi.id, belum lama ini.

Jasa SMK3 dan ISO

Menurutnya, salah satu tantangan terbesar dalam memberantas demam berdarah adalah sifat penyakit tersebut yang kompleks. Penyakit ini disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti, yang memiliki kemampuan untuk menularkan parasit demam berdarah ke telur-telurnya.

Kata dia, perbedaan mendasar antara nyamuk penyebab malaria dan demam berdarah adalah dalam penularannya. Nyamuk malaria hanya menurunkan parasitnya melalui gigitannya, sedangkan nyamuk demam berdarah menurunkan parasit hingga ke telurnya.

“Oleh karena itu, setiap telur yang menetas sudah mengandung parasit,” jelas Harjito Pocco.

Selain itu, lokasi berkembang biaknya nyamuk juga menjadi perhatian utama dalam penanganan demam berdarah. Berbeda dengan nyamuk malaria yang berkembang biak di air yang langsung berbatasan dengan tanah. Sedangkan nyamuk demam berdarah lebih cenderung berkembang biak di dalam wadah seperti kaleng bekas.

“Dengan berkembang biaknya di dalam wadah, nyamuk demam berdarah memiliki akses yang lebih mudah untuk menularkan penyakit ke manusia,” ujarnya. (adv/diskominfoppu/zul/uci)

Baca Juga  Fraksi DPRD Bontang Bertambah, Heri Keswanto: Semakin Banyak Makin Baik

 

Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Suci Surya Dewi

Print Friendly, PDF & Email

cek juga!

Disdikpora PPU Target Realisasi Anggaran di Atas 95 Persen

Disdikpora PPU Target Realisasi Anggaran di Atas 95 Persen

Disdikpora PPU target realisasi anggaran di atas 95 persen. Untuk itu jajaran disdikpora diingatkan agar …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page