DPMPTSP melihat potensi pengembangan investasi manufaktur di Kaltim. Untuk menarik minat investor menanamkan modalnya di Kaltim dan muaranya berdampak pada peningkatan perekonomian daerah.
Kaltim.akurasi.id, Balikpapan – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim menggelar Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Investasi Industri Manufaktur, di Hotel Swiss Belhotel Balikpapan, Rabu (8/6/2022).
Kepala DPMPTSP Kaltim Puguh Harjanto menyampaikan, kegiatan ini pihaknya gelar dengan tujuan Pengembangan Investasi di Bidang Manufaktur. Untuk menyediakan informasi berupa identifikasi potensi dan peluang investasi di bidang manufaktur.
“Sehingga ini dapat dijadikan dasar dalam pengambilan kebijakan pada bidang penanaman modal di Kalimantan Timur. Untuk meningkatkan pemahaman bagi aparatur di lingkungan DPMPTSP provinsi, kabupaten/kota dan instansi terkait,” ucapnya.
Puguh juga menyebut, industri manufaktur memegang peranan penting di dalam perekonomian Indonesia, tak terkecuali di Kalimantan Timur. Karena kemampuannya untuk menghasilkan produk dagang dan membuka lapangan kerja.
“Untuk target realisasi investasi Kaltim tahun 2022 mencapai Rp54 Triliun. Berdasarkan angka realisasi investasi yang di kumulatifkan, pada tahun 2021 (Januari-Desember), realisasi PMDN dan PMA di Kalimantan Timur sebesar Rp41,18 Triliun. Terdiri dari PMDN sebesar Rp30,30 Triliun atau 73,58 % dengan 9.291 proyek dan PMA sebesar Rp10,88 Triliun atau 26,42 % dengan 1.034 Proyek,”sebutnya.
Melihat data dari tahun 2016 hingga tahun 2020, perkembangan kontribusi industri manufaktur menunjukkan tren penurunan dari 20,51 persen pada tahun 2016 menjadi 17,77 persen pada tahun 2019. Kemudian naik menjadi 18,90 persen pada tahun 2020.
Meningkatnya kembali kontribusi industri manufaktur ini menjadi awal yang baik untuk peningkatan investasi pada tahun selanjutnya. Data tersebut menunjukkan bahwa Kalimantan Timur memiliki potensi industri manufaktur yang cukup besar untuk dikembangkan.
“Penentuan strategi yang tepat dalam pengembangan industri manufaktur dapat menarik minat investor untuk menanamkan modalnya di Kalimantan Timur dan muaranya dapat meningkatkan perekonomian daerah,” pungkasnya. (*/ty/adv/diskominfokaltim)
Penulis: Pewarta
Editor: Devi Nila Sari