Rakernas MADN diharapkan menghasilkan keputusan penting terkait program kerja MAN ke depan yang lebih baik. Terutama, dalam menyukseskan pembangunan IKN di Kaltim. Yang merupakan urusan bangsa, urusan negara, urusan generasi penerus.
Kaltim.akuradi.id, Samarinda – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 1 Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) baru saja digelar di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Kamis (13/10/2022) malam. Agenda ini dibuka secara resmi oleh Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian.
Gubernur Kaltim Isran Noor juga menghadiri perhelatan ini. Bersama dengan sejumlah kepala daerah lainnya seperti Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang, Wamen Kementerian LHK Alue Dohong, Presiden MADN Marthin Billa. Anggota DPD RI Agustin Teras Narang dan Anggota DPD RI Dapil Kaltim sekaligus Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kaltim Zainal Arifin.
Isran pun mengapresiasi Rakernas I MADN dan berharap agenda ini terlaksana dengan menghasilkan keputusan penting terkait program kerja MAN ke depan yang lebih baik. “Saya berharap MADN tetap eksis dan mampu berkontribusi secara maksimal untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Dayak. Khususnya dan masyarakat Kaltim, Kalimantan dan Indonesia pada umumnya,” ucap Isran.
Orang nomor satu di Tanah Benua Etam, sebutan lain Kaltim ini mengingatkan, masyarakat Dayak sebagai salah satu suku asli Pulau Kalimantan. Bahwa pemindahan dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim harus mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat Kalimantan.
“IKN ini bukan lagi urusan Kalimantan Timur. Ini merupakan kontribusi dari masyarakat Kaltim dan Kalimantan untuk Indonesia. Urusan ibu kota negara itu bukan urusan kecil, tapi urusan bangsa, urusan negara, urusan generasi penerus. Karena IKN ini memang milik bangsa Indonesia bahkan bangsa-bangsa di dunia,” paparnya.
Isran Noor Minta Masyarakat Kaltim dan Kalimantan Ambil Bagian dalam Pembangunan IKN
Untuk itu, Isran meminta, masyarakat Kaltim dan Kalimantan untuk ambil bagian dalam pembangunan IKN di Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU). Yang sudah mulai di bangun tahap demi tahap. Ia pun mengharapkan, MADN dapat menjadi wadah membina dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat Dayak. Untuk dapat menyambut dan berkompetisi dengan pendatang yang otomatis akan datang ke IKN.
“Untuk itu kita tidak boleh ketinggalan. Tetapi seluruh masyarakat Kaltim dan Kalimantan harus terlibat langsung dalam setiap proses pembangunan IKN. Sesuai profesi, kompetensi dan kemampuan masing-masing,” jelas Isran.
Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian dalam sambutannya sangat mengapresiasi masyarakat adat Dayak yang telah berkontribusi dalam pembangunan. Menurut dia, masyarakat Dayak dengan semboyan “Adil ka’ Talino, Bacuramin ka’ Saruga, Basengat ka’ Jubata”. Benar-benar sangat memahami pentingnya hubungan antara manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa dan lingkungan sekitar.
“Filosofi ini luar biasa. Masyarakat Dayak sangat berbudaya dan beradab sangat tinggi. Mereka, petarung dan pemberani di era perang dahulu. Saat ini di implementasikan dalam memerangi kemiskinan dan kebodohan sehingga tidak tertinggal dengan kemajuan zaman,” demikianTito. (*/adv/diskominfokaltim/her/yans/gzy)
Penulis: Pewarta
Editor: Devi Nila Sari