Kenaikan harga beras juga terjadi di PPU. Jenis beras medium dan premium naik Rp1000 per kilogramnya. Penyebabnya, disebut Kadis KUKM Perindag PPU karena ada keterlambatan masa panen dari para petani.
Kaltim.akurasi.id, Penajam – Hampir setiap daerah di Indonesia mengalami kenaikan harga beras, tidak terkecuali dengan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) mencatat kenaikan harga beras terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Kepala Dinas KUKM Perindag PPU Saidin mengatakan harga beras di PPU saat ini mengalami kenaikan signifikan. Jenis beras medium misalnya, naik menjadi Rp17 ribu per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp16 ribu per kg.
Sedangkan beras premium, harganya melonjak menjadi Rp18 hingga Rp19 ribu per kg. Dibandingkan dengan harga sebelumnya yang hanya Rp17 ribu per kg.
“Memang terjadi kenaikan harga beras di PPU,” bebernya saat disambangi media ini di ruang kerjanya, belum lama ini.
Hal ini, karena pasokan beras kemasan medium dan premium mengalami kelangkaan di pasaran. Terutama dibeberapa retail modern di PPU.
“Tidak hanya itu, kekosongan juga terjadi terutama di retail modern,” ungkapnya.
Selain itu, kata dia, penyebab terjadinya kelangkaan untuk beras ini karena ada keterlambatan masa panen dari para petani. Produksi pertanian tahun ini juga dipengaruhi oleh musim kemarau yang terjadi cukup lama, dibanding ditahun lalu.
“Produksi kurang, karena kemarin kemarau panjang jadi masa tanam terlambat. Untuk Kecamatan Waru saja beras mediumnya kosong, hanya ada premium di pasar,” ucapnya.
Kendati demikian, pasokan beras dari bulog masih cukup, sebagian besar masyarakat lebih memilih beras kemasan jenis medium maupun premium. Hal ini menyebabkan permintaan terhadap beras bulog atau Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) menurun.
“Padahal beras bulog harganya lebih terjangkau loh, yakni Rp14 ribu per kg,” ujarnya.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini membeberkan penyebab harga beras naik ugal-ugalan belakangan ini. Jokowi menyebut penyebabnya karena produksi beras berkurang.
“Kita tahu harga beras di seluruh negara sekarang naik. Tidak hanya di Indonesia saja tapi di seluruh negara. Kenapa naik? Karena ada yang namanya perubahan iklim, ada yang namanya perubahan cuaca sehingga gagal panen, produksi berkurang sehingga harganya jadi naik,” beber Jokowi.
Jokowi mengatakan pemerintah banyak memberikan bantuan beras kepada masyarakat. Hal ini memberikan keringanan kepada masyarakat di tengah kenaikan harga yang terjadi. Setidaknya ada 22 juta keluarga yang menerima bantuan beras 10 kilogram.
“Pemerintah kita membantu bantuan beras ini agar meringankan ibu-ibu dan bapak-bapak semuanya karena harganya naik tadi,” terangnya.
Sebagai informasi, dari data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), beras medium harga rata-ratanya saat ini tercatat di level Rp14.070 per kg. Sementara itu harga tertinggi terpantau di Provinsi Papua Pegunungan seharga Rp22.250 per kilogram. Harga terendah ada di Provinsi Papua Selatan dengan harga Rp11.800 per kilogram.
Lalu, untuk beras premium rata-rata nasional menyentuh harga Rp 16.110 per kilogram. Beras dengan harga tertinggi terpantau di Papua Tengah Rp 26.670 per kilogram, harga terendah di Provinsi Aceh sebesar Rp 14.600 per kilogram. (adv/diskominfoppu/zul/uci)
Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Suci Surya Dewi