Kaji Kebutuhan Pascabencana, BPBD Kutim Gelar Pendampingan Petugas Jitupasna dan R3P

Fajri
By
4 Views
Kegiatan Pendampingan Petugas Jitupasna dan R3P. (ist)


BPBD Kutim menggelar kegiatan Pendampingan Petugas Pengkajian Kebutuhan Pascabencana (Jitupasna) dan Rencana Rehabilitasi dan Rekontruksi Pascabencana (R3P). Tujuan utama dalam kegiatan ini yakni merancang kegiatan pascabencana dengan baik, sesuai kebutuhan masyarakat.

Kaltim.akurasi.id, Sangatta – Sebagai bahan evaluasi pasca terjadinya bencana, Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar kegiatan Pendampingan Petugas Pengkajian Kebutuhan Pascabencana (Jitupasna) dan Rencana Rehabilitasi dan Rekontruksi Pascabencana (R3P). Kegiatan itu digelar Senin, (20/11/2023) di hotel Royal Victoria, Sangatta, Kutim.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Poniso Suryo Renggono mengatakan, tujuan utama dalam kegiatan ini yakni merancang kegiatan pascabencana dengan baik, sesuai kebutuhan masyarakat.

“Ketika nanti terjadi bencana lagi kita tidak bingung lagi mau mengurusnya, paling tidak sudah ada data awal dari bencana kemarin,” ucapnya.

Ia juga menjelaskan, pendampingan ini tidak hanya berfokus di Sangatta. Namun juga untuk wilayah Kecamatan lainnya. Pasalnya, bencana tidak hanya terjadi di Sangatta saja melainkan ada di beberapa kecamatan lain yanga ada di Kutim.

“Pendamping ini juga untuk wilayah kecamatan lain yang sering terjadi bencana,” jelasnya.

Dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan kerjasama pemerintah dan BPBD dapat lebih maksimal dalam penanggulangan bencana.

“Semoga nanti bisa mempercepat langkah kedepan, jadi ketika ada bencana gak bingung lagi,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi Khairunisanur, menyoroti terkait seringnya terjadi bencana alam di kabupaten Kutai Timur. Dia mengaku akan fokus terlebih dahulu terhadap penyusunan Jitupasna dan R3P.

Tak hanya itu, ia juga menjelaskan ada beberapa titik lokasi yang berpotensi besar terkena bencana alam. “Kalau untuk banjir di Sangatta Selatan dan Sangatta Utara di beberapa titik, kemudian juga di daerah Bengalon, Rantau Pulung dan Muara Bengkal,” jelasnya

Pun kata dia, 90 persen yang mengakibatkan bencana itu karena kelakuan manusia sendiri. Jadi ada beberapa hal yang harus disosialisasikan kepada masyarakat. “Kami akan gencarkan sosialisasi,” jelasnya. (*)

Penulis: Pewarta
Editor: Redaksi Akurasi.id

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *