Kalimantan Timur tengah bertransformasi menuju desa digital. Namun, keterbatasan akses internet dan literasi menjadi kendala utama.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Kalimantan Timur (Kaltim) tengah gencar mendorong transformasi digital di tingkat desa. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, memajukan ekonomi desa, dan mempercepat pembangunan daerah.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPM Pemdes) Kaltim, Puguh Harjanto, mengungkapkan bahwa program digitalisasi desa ini merupakan salah satu fokus utama pemerintah daerah.
“Kita ingin desa-desa di Kaltim semakin maju dan mandiri. Salah satu caranya adalah dengan mendorong digitalisasi,” ujar Puguh di Samarinda pada Senin (20/10/2024).
Pemerintah pusat pun mendukung penuh upaya ini. Kemendagri telah menyediakan platform pembelajaran daring (LMS) bagi aparatur desa.
“Dengan LMS ini, para perangkat desa bisa belajar dan mengembangkan kemampuan digital mereka,” tambah Puguh
Meski demikian, perjalanan menuju desa digital di Kaltim masih penuh tantangan. Salah satu kendala terbesar adalah keterbatasan akses internet dan sinyal di sejumlah desa.
“Ada sekitar 40 desa di Kaltim yang masih kesulitan mengakses internet. Ini tentu menghambat proses digitalisasi,” ungkap Puguh.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah provinsi tengah berupaya meningkatkan infrastruktur telekomunikasi di daerah-daerah terpencil.
“Kita sudah bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika untuk memperkuat sinyal di beberapa daerah, seperti di Berau,” jelasnya.
Selain infrastruktur, tantangan lain yang dihadapi adalah kurangnya literasi digital di kalangan perangkat desa.
“Meskipun sudah ada banyak desa yang memiliki website, namun belum semua perangkat desa mampu mengelola dan mengembangkan website tersebut secara maksimal,” kata Puguh.
Untuk itu, DPMPD Kaltim telah menyelenggarakan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kapasitas perangkat desa dalam bidang teknologi informasi. “Tahun ini saja, kami telah melatih lebih dari 120 perangkat desa untuk membuat website desa,” ujarnya.
Digitalisasi desa tidak hanya berdampak pada pelayanan publik, tetapi juga berpotensi meningkatkan ekonomi desa.
“Dengan adanya website desa, produk-produk UMKM desa bisa dipromosikan secara lebih luas,” kata Puguh.
Selain itu, digitalisasi juga dapat mempermudah akses informasi bagi masyarakat desa, sehingga mereka dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam mengembangkan usaha mereka.
Puguh berharap, dengan dukungan semua pihak, program digitalisasi desa di Kaltim dapat berjalan dengan sukses.
“Kita ingin agar setiap desa di Kaltim bisa memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya,” pungkasnya. (Adv/diskominfokaltim/yed)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Redaksi Akurasi.id