Komisi III Batalkan Rapat Hasil Sidak SMPN 5 Bontang, Sebab Kepala OPD Tak Hadir

Suci Surya
3 Views
Komisi III DPRD Bontang batalkan rapat hasil sidak SMPN 5 Bontang. (istimewa)

Rapat hasil sidak SMPN 5 Bontang hanya dihadiri staff OPD tanpa adanya kepala dinas. Akibatnya Komisi III batalkan rapat dan terpaksa dijadwal ulang.

Kaltim.akurasi.id, Bontang – Komisi III DRPD Kota Bontang membatalkan rapat pembahasan hasil sidak SMPN 5 Bontang. Hal tersebut lantaran, pihak yang dianggap bertanggungjawab untuk perbaikan sekolah tersebut tidak hadir.

Mereka yang tidak hadir diantaranya Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (DPUPRK), Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) serta Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertahanan (Perkimtan).

“Yang hadir cuma staf saja yang tidak bisa mengambil keputusan. Paling tidak OPD bersangkutan menghadirkan kepala bidang yang ikut sidak saat Maret lalu,” ujar Amir Tosina, Selasa (13/6/2023) siang kepada Akurasi.id.

Amir menuturkan penanganan jembatan yang rusak di SMPN 05 Bontang tersebut harus secepatnya dilakukan. Hal tersebut sesuai dengan kesimpulan saat sidak dan telah disepakati oleh OPD yang bersangkutan.

Selain itu, pihak komisi III juga meminta kejelasan hibah lahan dari perusahaan untuk dijadikan drainase di sekitar area sekolah.  “Banyak yang harus ditangani di sekolah itu, terutama jembatan rusak akibat sering tergenang air saat curah hujan tinggi,” ujarnya.

Melihat tak ada hasil saat rapat hari ini, Amir Tosina akan menjadwalkan ulang rapat dengan memanggil pihak yang dianggap bisa memberi keputusan. Terutama kepala dinas yang bersangkutan.

“Kami akan jadwalkan ulang dalam waktu dekat. Saya minta kepada kepala dinas terkait bisa hadir nantinya,” pungkasnya.

Pernah Terendam Banjir 10 Hari, Kepsek SMPN 5 Khawatir Jembatan Roboh

Diberitakan sebelumnya, Kepala Sekolah SMPN 5 Bontang Muhiddin mengatakan jembatan di sekolah tersebut sudah berumur 23 tahun. Kondisi jembatan pun mulai rusak. Terlebih pasca terendam banjir selama 10 hari beberapa waktu lalu.

Di arah pintu masuk, nampak sambungan jembatan sudah mulai patah. Dikhawatirkan jembatan yang berbahan dasar kayu akan roboh jika dibiarkan. Terlebih pada bagian atas jembatan berbahan semen cor. Sehingga jika mobil melintas harus lebih hati-hati.

“Kami minta dengan sangat agar bisa dicarikan solusinya. Baru 10 hari saja terendam sudah rusak,” ucap Muhiddin. (adv/dprdbontang)

Penulis: Pewarta
Editor: Suci Surya Dewi

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *