Gubernur Kaltim Isran menyampaikan bahwa pemprov terus konsisten menjaga lingkungan. Untuk memberikan dampak sosial yang baik bagi masyarakat.
Akurasi.id, Samarinda – Gubernur Kaltim Isran Noor menegaskan Pemprov Kaltim terus berupaya dalam melakukan perbaikan lingkungan. Terutama dalam hal penurunan emisi gas rumah kaca maupun emisi karbon.
Bahkan di Asia Tenggara, Kaltim merupakan provinsi yang pertama yanng mendapatkan konpensasi dari Bank Dunia dalam program penurunan emisi karbon. Berupa 22 juta ton emisi gas rumah kaca (GRK) untuk lima tahun ke depan.
[irp]
“Itu adalah sebuah bukti, bahwa Kaltim tetap konsisten dan berkomitmen dalam menjaga dan melaksanakan rangkaian perbaikan lingkungan,” kata dia pada acara penyerahan sertifikat proper kepada pimpinan perusahaan di salah satu hotel di Samarinda, sebagaimana mengutip laman resmi Pemprov Kaltim.
Mantan Bupati Kutai Timur itu mengatakan, program pengurangan emisi karbon di Kaltim bertujuan untuk menurunkan laju kerusakan hutan. Serta penurunan kualitas hutan di seluruh wilayah Kaltim.
Sebagai paru-paru dunia yang memiliki kawasan hutan sekira 8 juta hektar. Kaltim harus mampu menjaga ekosistem maupun perbaikan lingkungan untuk mewujudkan lingkungan yang baik.
“Oleh karena itu, harapan semua pihak. Baik pemerintah, swasta maupun komunitas lainnya. Harus bersama-sama untuk bisa mewujudkan sebuah lingkungan yang baik. Sehingga ekosistem sosial akan baik. Kalau lingkungan baik, maka kondisi masyarakat dan sosialnya juga akan baik,” tegasnya.
[irp]
Isran: Perusahaan Harus Turut Berkontibusi Menjaga Lingkungan
Isran Noor menambahkan, Pemprov Kaltim melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kaltim terus berupaya mendorong perusahaan untuk meningkatkan ketaatan dan melakukan inovasi dalam pengelolaan lingkungan. Melalui publikasi kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Harapannya, perusahaan-perusahaan yang ada di Kaltim tidak hanya mengeruk hasil bumi dan memanfaatkan lahannya. Namun, juga berkontribusi dalam perlindungan lingkungan, terutama kawasan hutan. Sebagaimana komitmen bersama antara pihak swasta dan pemerintah.
“Melalui Proper yang dilaksanakan setiap tahun harapannya menjadi indikator bagi perusahaan untuk berpartisipasi dalam pembangunan lingkungan yang berkelanjutan. Bukan hanya terfokus pada pencapaian profit, namun dunia usaha harus memperhatikan lingkungan sekitarnya. Baik lingkungan fisik, nonfisik, maupun lingkungan sosial,” pungkasnya. (*)
Penulis/Editor: Devi Nila Sari