Kriminalitas di Samarinda Marak, Rusdi Sebut Wajar Karena Penduduknya Padat

Devi Nila Sari
6 Views
Wakil Ketua II DPRD Kota Samarinda Rusdi saat di wawancara awak media. (Dhion/Akurasi.id)

Peningkatan jumlah dan aktivitas penduduk disebut diiringi dengan tindakan kriminalitas. Hal tersebut wajar terjadi di kawasan perkotaan.

Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Tingkat kriminalitas di Samarinda semakin marak. Terlihat dari beberapa kejadian yang terjadi baru-baru ini. Misalnya, salah satu korbannya seorang penata rias atau MUA (make up artist) yang hampir dibegal di kawasan Jalan Tekukur, kejadian dini hari. Bahkan, ada kasus pencurian yang dilakukan di Samarinda Seberang pada siang hari.

Hal inipun menimbulkan kekhawatiran peningkatan tindakan kriminal. Seiring pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Sebab, lokasi IKN yang kini berada di Provinsi Kaltim, pastinya tidak hanya menjadi magnet bagi investor. Namun, masyarakat dari seluruh Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua II DPRD Kota Samarinda Rusdi menyampaikan, tidak ada korelasi antara tindakan kriminalitas di Samarinda dengan hadirnya IKN di Kaltim

“Saya rasa tidak mungkin, apa korelasinya yang berhubungan langsung dengan IKN,” tegas Rusdi.

Rusdi Percaya Tingkat Keamanan di Samarinda Baik

Menurutnya, dimanapun suatu kota mengalami kemajuan pasti memiliki tingkat kriminalitas tinggi. Karena disebabkan oleh aktivitas manusianya semakin banyak. Begitupun dengan jumlah penduduknya yang semakin banyak.

Ia memberikan contoh seperti Jakarta, ketika banyak penduduk yang hadir maka tingkat kriminalitas pasti mengikuti. Apalagi sekarang Samarinda sebagai Ibu Kota Kaltim dan sentralnya IKN.

“Ketika orang berbondong-bondong datang ke Jakarta, pasti ada kriminalitasnya. Saya kurang sepakat dengan sangkutan itu untuk Samarinda,” tambahnya.

Ia menyampaikan, semestinya yang harus dilakukan saat ini adalah bagaimana menyiapkan diri untuk menjamu kehadiran IKN. Dengan cara persiapkan diri dari sisi pendidikan, sisi ekonomi, sisi keagamaan, agar meminimalisir kejadian-kejadian kriminal.

“Agama juga perlu karena meminimalisir tindak kejahatan. Indonesia kan memiliki beberapa kepercayaan,” ucapnya.

Tak hanya itu, ia mengungkapkan bahwa tingkat keamanan di Samarinda sudah kuat. Mulai dari tingkat kelurahan maupun RT, sudah ada pihak keamanan yang menjaga. Seperti babinsa dan babinkamtibmas, maupun linmas.

“Hanya saja kalau kejadian itu tidak bisa dihindarkan. Menurut saya keamanan dari polisi maupun TNI sudah tepat,” pungkasnya. (Adv/dprdsamarinda)

Penulis: Dhion
Editor: Devi Nila Sari

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *