Kurikulum Merdeka Diterapkan Secara Menyeluruh, Disdikbud Bontang Dorong Transformasi Pendidikan

Suci Surya
4 Views
Potret guru saat menerangkan pelajaran kepada siswa. (ist)

Kurikulum Merdeka dirancang untuk memberikan fleksibilitas kepada sekolah dan guru dalam menyusun pembelajaran yang lebih relevan dengan kebutuhan siswa.

Kaltim.akurasi.id, Bontang – Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang, Saparudin menyatakan penerapan Kurikulum Merdeka kini berlaku secara menyeluruh di seluruh di Kota Industri tersebut.

Hal ini mengacu pada terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 12 Tahun 2024 tentang penerapan Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum yang berlaku untuk jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, hingga pendidikan menengah.

“Dengan adanya Permendikbudristek tersebut, maka otomatis kami sudah menerapkan Kurikulum Merdeka. Ini bukan lagi tahap implementasi seperti sebelumnya,” ujar Saparudin kepada Akurasi.id, belum lama ini.

Ia menjelaskan, pada tahap awal, Kurikulum Merdeka hanya diterapkan secara bertahap, dimulai dari kelas 1 dan kelas 4 di jenjang sekolah dasar. Namun, dengan dasar hukum yang telah ditetapkan melalui Permendikbudristek tersebut, semua kelas, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga menengah atas, kini secara resmi menggunakan Kurikulum Merdeka.

Saparudin menambahkan, perubahan ini merupakan langkah besar dalam mendukung transformasi pendidikan di Indonesia. Kurikulum Merdeka dirancang untuk memberikan fleksibilitas kepada sekolah dan guru dalam menyusun pembelajaran yang lebih relevan dengan kebutuhan siswa. Kurikulum ini juga menekankan pembelajaran berbasis proyek untuk mengembangkan keterampilan abad ke-21, seperti berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi.

“Kalau sebelumnya kita menyebutnya implementasi, karena masih dilakukan secara bertahap. Tetapi sekarang, setelah Permendikbudristek ini diberlakukan, Kurikulum Merdeka sudah menjadi dasar pembelajaran di semua kelas,” jelasnya.

Meski demikian, Saparudin mengakui bahwa beberapa tantangan masih harus dihadapi, terutama dalam hal kesiapan tenaga pendidik dan infrastruktur. Untuk itu, Disdikbud Bontang terus melakukan pendampingan kepada guru melalui pelatihan dan bimbingan teknis agar mereka dapat memahami dan mengaplikasikan Kurikulum Merdeka dengan baik.

Selain itu, ia juga mengapresiasi dukungan dari pemerintah pusat yang terus menyediakan sarana pendukung, seperti modul ajar dan materi pembelajaran berbasis digital. Hal ini dianggap penting untuk mempermudah implementasi Kurikulum Merdeka di berbagai wilayah, termasuk daerah-daerah terpencil.

“Dukungan dari semua pihak, baik pemerintah, sekolah, maupun orang tua murid, sangat dibutuhkan agar Kurikulum Merdeka ini dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat maksimal bagi peserta didik,” tutupnya. (adv/disdikbudbontang/zul/uci)

Penulis: Muhammad Zulkifli
Editor: Suci Surya Dewi

Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *