Pisang kepok gerecek asal Kutai Timur menjadi salah satu primadona ekspor. Tak tanggung-tanggung, sekali ekspor 60 ton, komoditi ini mengantongi uang Rp37,44 miliar.
Kaltim.akurasi.id, Kutai Timur – Pamor pisang kepok gerecek Kutai Timur di pasar internasional tampaknya tidak main-main. Hal ini terlihat, dengan kembali ekspornya pisang kepok gerecek ini ke Singapura sebesar 60 ton.
Tak tanggung-tanggung, nilai ekspor salah satu komoditi ekspor andalan Kutai Timur ini mencapai 37,44 miliar. Bahkan, kerja sama antara keduanya telah terjalin sejak dua tahun lalu. Sehingga, Kutai Timur memiliki kewajiban mengirimkan pisang ini ke Singapura setiap 15 hari.
Pada kesempatan ini, Direktur Buah dan Holtikultura Kementan Liperdi Lukman mengaku, pihaknya sangat apresiasi dengan adanya kegiatan ekspor pisang kepok. Pasalnya, hal tersebut sejalan dengan arahan presiden agar menambah hasil produksi dan mengurangi impor.
“Memang kami diminta untuk melakukan program untuk menggerakkan peningkatan ekspor hingga tiga kali lipat. Saat ini sudah di buktikan dengan adanya komoditas ekspor pisang di Kutim,” bebernya.
Ia mengakui, saat ini masih banyak pembenahan guna meningkatkan komoditas ekspor salah satunya terbatasnya kontainer. Selain itu, ia menyampaikan, telah mencicipi secara langsung hasil olahan pisang kepok milik Gapoktan Berkah Bersama.
“Komoditi pisang kepok harus terus dikembangkan apalagi sudah tembus pasar ekspor,” harapnya.
Ekspor Pisang Krecek Sudah Berjalan 3 Tahun
Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman menuturkan, pisang gepok yang dulunya bukan menjadi favorit. Akan tetapi dengan berjalannya waktu melalui Gapoktan berkah bersama sebagai leading sektor tanaman pisang tersebut mengalami pengembangan.
“Untuk pemasarannya itu melalui koperasi TBM (Taruna Bidang Mandiri). Koperasi ini dapat mengumpulkan pisang dari petani dari empat kecamatan terdekat,” bebernya.
Sebelumnya, Ketua Poktan Berkah Bersama Priyanto meminta, agar pemerintah daerah maupun pemerintah pusat melalui kementerian terkait terus memberikan dukungan kepada pihaknya.
“Kami harap ada perbaikan jalan usaha tani agar memudahkan masyarakat mengeluarkan hasil panen,” bebernya.
Ia mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan ekspor pisang kepok keluar negeri sudah berjalan selama tiga tahun. Pihaknya juga mengharapkan, adanya pembangunan industri pengolahan hortikultura di Kutim.
“Semoga dengan adanya perwakilan pihak kementerian meninjau langsung di lapangan segala keluhan kami selama ini dapat direalisasikan,” tukasnya.
Acara tersebut di rangkai dengan peresmian Bangsal pasca panen dan Solar Dome Dryer yang berlokasi di Desa Kadungan Jaya Kecamatan Kaubun.
Selain itu, juga dilakukan penyerahan secara simbolis bantuan Pengembangan Pisang APBN 2022 Kadungan Jaya, Bantuan pupuk dari PT GAM kepada Gapoktan Berkah Bersatu Desa Kadungan Jaya, Bantuan Penunjang Agrowisata Desa Bumi Rapak berupa Gazebo Ulin 12 Unit dan Pupuk Bokasi 2 ton. (*/adv/diskominfokaltim/daus)
Penulis/Editor: Devi Nila Sari