DPMPTSP lirik investasi blue economy untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi, namun tetap mengutamakan kelestarian lingkungan. Pulau Maratua di Berau disebut memiliki potensi tersebut.
Kaltim.akurasi.id, Samarinda – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalimantan Timur (Kaltim) kini tengah melirik investasi ekonomi biru atau blue economy. Beberapa langkah pun akan diambil untuk memaksimalkan pemanfaatan sumber daya laut dan wisata alam.
Puguh Harjanto Kepala DPMPTSP Kaltim berbicara tentang potensi ekonomi biru yang semakin berkembang di Benua Etam -sebutan Kaltim-. Ekonomi biru merupakan rancangan optimalisasi sumber daya air. Dimana bertujuan untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui berbagai kegiatan yang inovatif dan kreatif dengan tetap menjamin usaha dan kelestarian lingkungan.
“Konsep ekonomi biru sebenarnya relevan untuk semua daerah yang memiliki akses ke laut. Bahkan hingga saat ini yang sudah terekspos cukup bagus itu ada di Berau,” ungkapnya saat ditemui Akurasi.id di Samarinda, baru-baru ini.
Apalagi pada beberapa waktu lalu, ada kunjungan delegasi dari Kazakhstan. Kunjungan tersebut pun menjadi salah satu pemicu bagi DPMPTSP Kaltim untuk terus mengembangkan kawasan tersebut.
Salah satu proyek yang sedang dikerjakan yakni menghubungkan destinasi pariwisata terkenal seperti Bali dengan Maratua atau Kaltim. Puguh menjelaskan bahwa langkah ini telah berhasil menarik minat wisatawan. Terutama dari Australia yang telah lama menjadi pendukung wisata alam. Namun, dia juga menyoroti potensi besar dari wisatawan Kazakhstan, termasuk dari Almaty, Astana, dan kota-kota lain di sana.
Komitmen untuk memaksimalkan potensi ekonomi biru dan ekowisata di Kaltim terus mendapatkan dukungan. Dengan kolaborasi yang kuat dengan negara-negara seperti Kazakhstan.
“Semoga Kaltim dapat menjadikan ekonomi biru sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan merata di wilayah ini,” pungkas Puguh. (adv/dpmptspkaltim/yed/uci)
Penulis: Yasinta Erikania Daniartie
Editor: Suci Surya Dewi