DPK Bontang terus berinovasi dalam memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat. Salah satunya, melalui program pelayanan pengantaran buku.
Kaltim.akurasi.id, Bontang – Para pemustaka – sebutan bagi pengguna perpustakaan – di Perpustakaan daerah makin dimanja. Apa sebabnya? Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Bontang mencetuskan sebuah program yang disebut dengan Dikta (delivery buku untuk pemustaka).
Dikta merupakan pelayanan pengantaran buku untuk para pemustaka, yang tidak bisa datang ke perpustakaan daerah. Masyarakat Bontang yang ingin meminjam buku tak perlu lagi datang ke perpustakaan daerah. Cukup duduk di rumah, pesan melalui smartphone, buku akan tiba di rumah.
Menurut Pesmo Apriandono, Pustakawan DPK Bontang, Dikta dibuat memang untuk merangsang minat baca masyarakat Bontang. Terutama untuk kalangan yang memiliki kesibukan aktivitas maupun pekerjaan.
Ia menjelaskan, cara pemesanan buku di perpustakaan daerah tanpa harus datang. Peminjam cukup membuka website perpustakaan daerah melalui katalog induk.
Kemudian memilih judul buku yang warga inginkan. Lalu mengirimkan judul buku dan nomor yang tertera ke nomor hotline yang sudah tersedia. “Lalu kami antar buku ke rumah. Mudah kan!” seru Pesmo.
Program Dikta bagi Member Perpustakaan
Namun begitu, ada syarat-syarat tertentu bagi yang ingin memanfaatkan program pengantaran tersebut. Tidak semua orang bisa. Syarat utamanya adalah menjadi member di perpustakaan daerah. Cara jadi member pun gampang. Cukup datang mengisi form yang ada, menyertakan bukti identitas dan foto berwarna.
Syarat berikutnya, jumlah buku yang member pinjam maksimal hanya 3 buku sekali pinjam, dengan batas waktu tertentu. Lalu, jarak terjauh untuk alamat pengantaran maksimal 10 kilometer.
“Karena pengantarnya adalah pegawai di DPK. Tidak bisa mengantar untuk alamat yang jauh dari perpustakaan daerah,” imbuhnya.
Tak main-main, pelayanan maksimal tetap DPK upayakan. Termasuk dengan program ini. Buktinya, program ini buka setiap hari dari Senin sampai Minggu.
Ia menambahkan, program pengantaran buku ini sengaja pihaknya buat sebagai tuntutan inovasi yang menjadi amanah DPK. Dengan memanfaatkan potensi yang ada tanpa mengandalkan anggaran dari pemerintah.
“Sepeda motor yang kami gunakan mengantar pun memakai sepeda motor hibah. Ada hibah 2 sepeda motor ke Perpustakaan daerah beberapa waktu lalu. Karenanya, untuk memaksimalkan hibah tersebut di buatlah program yang memanfaatkan sepeda motor tersebut,” pungkasnya. (*)
Penulis: Yusva Alam
Editor: Devi Nila Sari